Manado, (Antara) - Pengiriman uang atau remitansi oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sulawesi Utara pada triwulan I/2016 menurun dibanding periode yang sama tahun 2015.

"Penurunan remitansi tersebut karena adanya pengetatan aturan yang dilakukan pemerintah pusat," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado Jefry Sigar di Manado, Selasa.

Dia mengatakan pada triwulan I/2015 sumbangan devisa pekerja asal Sulut di luar negeri untuk sektor formal sebesar Rp924 juta, sedangkan disektor informal mencapai Rp766 juta. Untuk triwulan I/2016, Rp418 juta untuk sektor formal, sementara informal hanya Rp755 juta.

Dia mengatakan, remitansi tidak ada angka tetapnya, selalu fluktuatif setiap bulan. Jika dibanding tahun lalu dengan tahun ini, terlihat ada penurunan, disebabkan semakin ketatnya pengurusan kelengkapan administrasi bagi para calon TKI sebelum mereka bekerja ke negara tujuan.

Pengetatan dilakukan meliputi verifikasi dokumen yang harus menyertakan langsung calon TKI.

BP3TKI pun mengharuskan adanya surat izin orang tua bagi calon TKI yang belum menikah. Di samping itu, usia yang diperbolehkan untuk dapat bekerja di luar negeri, yaitu 21¿35 tahun.

"Dokumen terkait usia ini yang seringkali dimanupulasi pada tahun sebelumnya. Namun saat ini kami melakukan verifikasi sehingga sudah tidak bisa dilakukan manipulasi," tukasnya.

Sedangkan pada kuwartal 1/2016, BP3TKI Manado telah memberangkatkan 32 TKI yang bekerja di sektor informal, dengan negara tujuan Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Manado Ronny Anis mengungkapkan untuk TKI asal Sulut yang bekerja ke luar negeri lebih banyak bekerja pada sektor informal. Ada dari sektor formal, tetapi sektor informal masih lebih banyak. Sektor informal seperti penata laksana rumah tangga dan juga sebagian Anak Buah Kapal (ABK).

Sedangkan daerah yang paling banyak mengirim TKI adalah Minahasa, Minahasa Tenggara dan Bitung.

TKI asal Sulut tersebar di sejumlah negara antara lain, Malaysia, Singapura, Hongkong,Kanada, Kongo, Brunai Darussalam, Irak, Taiwan, Angola, Mauritania, Timor Leste, Qatar, Spanyol, Thailand, Amerika Serikat, Kolombia, Tanzania, Vietnam, Australia, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Peru, Myanmar, dan Ghana.(*)

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016