Madiun (Antara Jatim) - Korban meninggal dunia akibat menderita penyakit demam berdarah di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kembali bertambah karena kondisi pasien yang semakin parah saat menjalani perawatan di rumah sakit.

"Korban meninggal demam berdarah di Kabupaten Madiun bertambah satu lagi. Sebelumya sudah ada tiga korban meninggal dunia akibat demam berdarah sejak Januari hingga Februari 2016," ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, di Madiun, Senin.

Korban tersebut adalah Azril Dwiki Julian (16), warga Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Sebelumnya, korban menjalani perawatan medis di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun. Namun karena kondisi yang terus memburuk, korban dirujuk ke RSI Siti Aisyah Kota Madiun. 

Di rumah sakit rujukan, kondisi korban tidak juga membaik hingga akhirnya meninggal dunia. Putra pasangan Mulhadi dan Sri Widiati tersebut telah dimakamkan di tempat pemakamam umum kelurahan setempat.

Agung Tri Widodo menjelaskan, secara keseluruhan, terdapat empat korban meninggal dunia akibat demam berdarah di Kabupaten Madiun selama Januari hingga Maret 2016. Yakni, satu korban di bulan Januari, dua korban di bulan Februari, dan satu korban di bulan Maret ini. 

"Sedangkan secara total asus demam berdarah di Kabupaten Madiun pada awal tahun 2016 telah mencapai 45 kasus. Jumlah tersebut diperkirakan masih bertambah, sebab belum semua rumah sakit dan puskesmas melaporkan kasus demam berdarah yang ditanganinya," kata dia. 

Untuk mencegah penyebaran demam berdarah, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mlakukan "fogging" atau pengasapan di lingkungan sekitar rumah Azril Dwiki Julian. 

Adapun, hasil survei yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan, banyak ditemukan jentik nyamuk di area sekitar rumah warga. Seperti di air bak kamar mandi dan sejumlah tempat penampung air lainnya. 

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah, terlebih saat ini merupakan puncak musim hujan. 

"Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M," tambahnya. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun juga rajin melakukan penyuluhan ke desa-desa dengan melibatkan petugas puskesmas, kader posyandu, dan juru pemantau jentik (jumantik). (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016