Dinkes Probolinggo: 17.649 Rumah Belum Bebas Jentik Nyamuk

"Dari pemeriksaan sebanyak 93.388 rumah
warga, tercatat sebanyak 17.649 rumah positif terdapat jentik nyamuk
dan 75.739 rumah dinyatakan bebas jentik nyamuk," kata Kepala Dinkes
Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono melalui Kasi Pengendalian
Penyakit Wiwik Yuliati, di Probolinggo, Minggu.

Dinas
Kesehatan melalui petugas kesehatan masyarakat (puskesmas) melakukan
pemeriksaan jentik nyamuk terhadap 93.388 rumah warga yang berada di
wilayah endemis penyakit DBD yang tersebar 15 kecamatan sebagai upaya
pencegahan meningkatnya kasus DBD. 

Beberapa
kecamatan yang merupakan wilayah endemis DBD di antaranya Kecamatan
Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Maron, dan Kotaanyar. Selama Januari 2016
tercatat jumlah kasus DBD di Probolinggo sebanyak 63 kasus dan satu
orang meninggal dunia. 

Menurut Wiwik, rumah
warga yang bebas jentik nyamuk baru mencapai 81,10 persen dan hal itu
masih berada di bawah target minimal yakni 95 persen, namun belum
seluruhnya puskemas memberikan laporan pemeriksaan ke Dinkes.

"Semakin
banyak rumah yang diperiksa, maka akan semakin banyak pula jentik
nyamuk yang dihitung, tetapi hasil 81,10 persen rumah bebas jentik
nyamuk itu masih belum final karena ada beberapa Puskesmas yang belum
memberikan laporan hasil pemeriksaannya," paparnya.

Apabila
di sekitar rumah ada genangan air dan jentik nyamuk, lanjut dia, maka
harus dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk memutus rantai
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

"PSN
bisa dilakukan melalui pemantauan jentik nyamuk dan aksi 3 M yakni
menguras, menutup dan mengubur barang bekas yang menyebabkan
berkembangnya jentik nyamuk," katanya.

Wiwik
mengimbau, pihak keluarga tidak boleh terlambat membawa pasien yang
menderita DBD dengan gejala demam dan terdapat bintik merah ke puskesmas
atau rumah sakit terdekat.

"Sebagai penanganan
dini, jika anak panas segera beri minum. Apabila ada tetangga yang
panas dan demam, maka segera melapor dan membawanya ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat. Jangan sampai terlambat mendapatkan penanangan,"
tegasnya.(*)