Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menyiapkan gedung eks-Siola dan Pasar Genteng menjadi lokasi parkir bagi warga yang hendak berkunjung ke Jalan Tunjungan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad, di Surabaya, Rabu, mengatakan meski sudah ada rencana itu, namun gedung eks-Siola hanya mampu menampung sekitar 250-an kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Begitu pula dengan Pasar Genteng.
"Pengalaman sebelumnya ketika ada acara di Jalan Tunjungan, kedua lokasi parkir itu tidak mampu menampung kendaraan yang parkir. Nah, ketika Jalan Tunjungan sudah dihidupkan, maka kami akan sediakan parkir di tepi jalan di Jalan Tunjungan," katanya.
Irvan menambahkan, parkir di tepi jalan ini tidak di sepanjang Jalan Tunjungan, melainkan di area-area tertentu. Pihaknya mengakui bahwa, dengan adanya parkir di tepi jalan ini akan mengurangi badan jalan.
Namun, lanjut dia, pihaknya ingin agar warga lebih banyak memanfaatkan jalur pedestrian. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memperlebar jalur untuk pejalan kaki tersebut.
Nantinya, kata dia, jalur pedestrian akan diperlebar antara 5 hingga 10 meter. "Kami ingin tetap menghidupan suasana mlaku-mlaku nang tunjungan dengan mengoptimalkan jalur pedestrian," ujarnya.
Terkait konsep revitalitasi Jalan Tunjungan, lanjut dia, secara khusus digarap oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (Disparta) Kota Surabaya, mulai dari jenis usaha yang akan dibangun di kawasan bersejarah tersebut.
Selain itu, lanjut dia, Disparta juga sudah mulai membongkar penutup muka (fasad) sejumlah bangunan di Jalan Tunjungan. "Kalau kewenangan kami dalam revitalisasi Jalan Tunjungan ini lebih pada bagaimana menyediakan lahan parkir yang memadai bagi pengunjung," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad, di Surabaya, Rabu, mengatakan meski sudah ada rencana itu, namun gedung eks-Siola hanya mampu menampung sekitar 250-an kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Begitu pula dengan Pasar Genteng.
"Pengalaman sebelumnya ketika ada acara di Jalan Tunjungan, kedua lokasi parkir itu tidak mampu menampung kendaraan yang parkir. Nah, ketika Jalan Tunjungan sudah dihidupkan, maka kami akan sediakan parkir di tepi jalan di Jalan Tunjungan," katanya.
Irvan menambahkan, parkir di tepi jalan ini tidak di sepanjang Jalan Tunjungan, melainkan di area-area tertentu. Pihaknya mengakui bahwa, dengan adanya parkir di tepi jalan ini akan mengurangi badan jalan.
Namun, lanjut dia, pihaknya ingin agar warga lebih banyak memanfaatkan jalur pedestrian. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memperlebar jalur untuk pejalan kaki tersebut.
Nantinya, kata dia, jalur pedestrian akan diperlebar antara 5 hingga 10 meter. "Kami ingin tetap menghidupan suasana mlaku-mlaku nang tunjungan dengan mengoptimalkan jalur pedestrian," ujarnya.
Terkait konsep revitalitasi Jalan Tunjungan, lanjut dia, secara khusus digarap oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (Disparta) Kota Surabaya, mulai dari jenis usaha yang akan dibangun di kawasan bersejarah tersebut.
Selain itu, lanjut dia, Disparta juga sudah mulai membongkar penutup muka (fasad) sejumlah bangunan di Jalan Tunjungan. "Kalau kewenangan kami dalam revitalisasi Jalan Tunjungan ini lebih pada bagaimana menyediakan lahan parkir yang memadai bagi pengunjung," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016