Jember (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat sebanyak 61 warga dinyatakan positif menderita demam berdarah dengue (DBD) dan satu orang meninggal dunia, selama Januari 2016.
"Pada bulan Januari biasanya kasus DBD mengalami peningkatan seiring dengan musim hujan yang mengguyur Kabupaten Jember, sehingga masyarakat dimintai untuk mewaspadai penyakit yang dapat menyebabkan kematian itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Bambang Suwartono, di Jember, Rabu.
Menurut dia, jumlah kasus DBD selama Januari 2016 menurun tajam dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang tercatat sebanyak 296 penderita DBD dan tiga pasien di antaranya meninggal dunia.
"Kecamatan yang menjadi endemis DBD di Jember masih kawasan kota yakni Kecamatan Sumbersari, Patrang, dan Kaliwates, sedangkan di pinggiran seperti Kecamatan Puger, Kencong, dan Gumukmas," tuturnya.
Ia mengatakan biasanya pasien DBD yang meninggal dunia karena pihak keluarga terlambat membawa ke rumah sakit (RS) atau pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat.
"Dokter dan perawat akan kesulitan menangani pasien DB yang kondisinya sudah parah, sehingga hal itu menyebabkan kematian bagi penderita yang terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti," paparnya.
Bambang mengimbau masyarakat melakukan secara rutin gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M yakni menutup, mengubur, dan menimbun barang-barang yang tidak terpakai di sekitar lingkungan.
"PSN merupakan langkah efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit DB, sehingga kebersihan lingkungan sekitar rumah tetap terjaga, namun fogging juga tetap dilakukan di daerah yang sudah terdapat pasien positif DBD," katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur RSD dr Soebandi Jember, Budi Rahardja mengatakan jumlah pasien suspect dan positif DBD yang dirawat di rumah sakit setempat sebanyak 45 orang selama Januari dan dua orang di antaranya meninggal dunia.
"Pasien DB selama Januari memang mengalami peningkatan, padahal selama 2015 tercatat jumlah pasien sebanyak 72 orang dan tidak ada pasien yang meninggal," tuturnya.
Direktur RSD Balung, Lilik Laksmiati mengatakan jumlah pasien DBD di RSD yang berada di bagian Jember selatan itu masih belum mengalami peningkatan karena selama Januari ini hanya menangani 10 pasien.
"Alhamdulillah semua pasien DBD di RSD Balung dapat ditangani dengan baik, sehingga tidak ada yang meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Jatim dr Harsono mengatakan ada lima kabupaten/kota di Jatim yang dinyatakan sebagai kawasan endemik penyakit DBD pada Januari 2016 yakni Kabupaten Jombang, Sumenep, Jember, Banyuwangi dan Malang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016