Madiun (Antara Jatim) - Komandan Kodim 0803/Madiun Letkol Inf Rahcman Fikri mengimbau masyarakat setempat tidak panik dalam menyikapi adanya organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar yang menjadi sorotan akhir-akhir ini.
     
Sesuai informasi, organisasi Gafatar pernah eksis di wilayah Kabupaten Madiun meski saat ini telah redup dan menghilang.
     
"Saya mengimbau warga Madiun tidak panik dengan adanya organisasi Gafatar. Sebab, saat ini para pimpinannya sudah tidak ada di sini (Madiun)," ujarnya Rahcman Fikri kepada wartawan di Madiun, Kamis.
     
Menurut dia, berdasarkan pengamatan TNI dan Polri, saat ini baik ketua maupun sekertaris Gafatar cabang Madiun sudah menghilang dan tidak ada di Madiun. Jadi bisa dikatakan organisasi tersebut sudah mati. 
     
Meski demikian, pihaknya tetap mengajak masyarakat untuk waspada terhadap adanya paham, ideologi, ataupun organisasi yang ajarannya melenceng dari nilai-nilai yang sudah ada.
     
"Walaupun tidak panik, saya juga meminta masyarakat tetap waspada dengan ajaran yang mengancam keutuhan NKRI," kata dia.
     
Pihaknya juga rutin melakukan kunjungan kepada para tokoh agama dan pimpinan pondok pesantren guna menjaga tali silaturahim agar tetap tercipta kondisi yang aman dan damai.
     
"Kunjungan ke para tokoh agama dan pondok pensantren rutin dilakukan meski isu Gafatar belum heboh seperti saat ini," kata dia.
     
Seperti diketahui, organisasi Gafatar yang didirikan pada 2012, menjadi sorotan masyarakat setelah ada kasus hilangnya seorang ibu sekaligus dokter bernama Rica Handayani dan anaknya, pada akhir Desember lalu. 
     
Bahkan di Kabupaten Madiun diketahui ada dua warganya yang dikabarkan hilang diduga terlibat organisasi Gafatar. Kedua warga Kecamatan Wungu tersebut telah menghilang sejak pertengahan tahun 2015 lalu. Polisi dan pihak terkait lainnya masih menyelidiki kasus tersebut. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016