Madiun (Antara Jatim) - Kota Madiun menerima pasokan beras sebanyak 30.708 ton setiap tahunnya guna mencukupi kebutuhan pangan warga di wilayah itu.
     
"Puluhan ribu ton beras tersebut dipasok dari daerah di sekitar Kota Madiun, seperti Kabupaten Madiun dan Ngawi," ujar Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana, dan Ketahanan Pangan (BPM KB dan KP) Kota Madiun, Ansar Rasidi, kepada wartawan, di Madiun, Selasa.
     
Menurut dia, pasokan beras dari daerah luar tersebut terpaksa dilakukan karena keterbatasan lahan pertanian produktif di wilayah Kota Madiun. 
     
Data di BPM KB dan KP Kota Madiun mencatat, produksi beras di Kota Madiun rata-rata hanya mencapai 10.236 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan beras mencapai sekitar 30.000 ton setiap tahunnya. 
     
Jumlah produksi beras yang mencapai 10.236 ton tersebut hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan sepertiga penduduk Kota Madiun saja. 
    
"Untuk itu, diperlukan pasokan dari luar daerah guna menjaga kebutuhan pangan masyarakat Kota Madiun yang mencapai 209.539 orang. Adapun jumlah konsumsi beras masyarakat Kota Madiun rata-rata mencapai 146,5 kilogram per orang per tahun," kata dia.
     
Selain menerima pasokan dari luar daerah, Pemerintah Kota Madiun juga terus berupaya memperkuat ketersediaan sarana dan prasarana pemenuhan pangan di wilayahnya.
     
Di antaranya, sarana pasar dan fasilitas jalan yang baik, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi daerah lain untuk memasarkan berasnya ke Kota Madiun.
     
Ansar Rasidi menambahkan, sejauh ini pasokan beras dari daerah lain ke Kota Madiun cukup lancar. Hal itu terbukti dari stok dan harga beras di pasaran yang tergolong stabil.
     
Tidak hanya komoditas beras saja yang lancar, namun pasokan komoditas lainnya juga tergolong lancar akibat akses jalan yang baik. Di antaranya pasokan komoditas sayuran, buah-buahan, dan bahan pangan lainnya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016