Sidoarjo, (Antara Jatim) - Petugas Imigrasi Klas I Khusus Surabaya yang bertugas di Bandara Internasional Juanda akan memprioritaskan kedatangan jamaah umrah yang baru datang dari Tanah Suci.
Kepala Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya Zaeroji, Selasa, mengatakan prioritas tersebut dilakukan mengingat jamaah yang baru datang dari Tanah Suci sudah dalam kondisi lelah setelah perjalanan jauh.
"Kami akan memprioritaskan pelayanan di terminal kedatangan jamaah umrah, supaya mereka tidak terlalu lama menunggu di proses imigrasi," katanya saat berada di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Ia mengemukakan, pihaknya juga mengaku kekurangan petugas imigrasi yang menangani jamaah umrah, karena banyaknya jamaah umrah yang datang dan berangkat melalui Bandara Internasional Juanda ini.
"Idealnya, petugas yang berjaga untuk jamaah umrah ini berjumlah sekitar 15 orang untuk setiap unit. Namun, yang ada saat ini hanya 9 orang yang bertugas setiap unitnya," ucapnya.
Ia mengatakan, dengan terbatasnya jumlah petugas tersebut, pihaknya harus pintar-pintar mengatur jadwal petugas yang berjaga di jamaah umrah tersebut.
"Salah satunya, para petugas yang berjaga untuk terminal umrah itu dibebaskan tidak ikut apel pagi. Hal itu karena petugas yang berjaga tersebut sudah bekerja selama lebih dari delapan jam," tuturnya.
Ia juga meminta kepada warga masyarakat untuk mengerti dengan kondisi petugas jaga yang ada di lapangan saat ini, demi kelancaran pelayanan imigrasi di Bandara Internasional Juanda.
"Namun demikian, kami tetap akan mengoptimalkan pelayanan bandara khususnya umrah, tanpa mengganggu pelayanan reguler yang selama ini sudah berjalan seperti biasa," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Kantor Imigrasi Klas I Khusus Surabaya Zaeroji, Selasa, mengatakan prioritas tersebut dilakukan mengingat jamaah yang baru datang dari Tanah Suci sudah dalam kondisi lelah setelah perjalanan jauh.
"Kami akan memprioritaskan pelayanan di terminal kedatangan jamaah umrah, supaya mereka tidak terlalu lama menunggu di proses imigrasi," katanya saat berada di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Ia mengemukakan, pihaknya juga mengaku kekurangan petugas imigrasi yang menangani jamaah umrah, karena banyaknya jamaah umrah yang datang dan berangkat melalui Bandara Internasional Juanda ini.
"Idealnya, petugas yang berjaga untuk jamaah umrah ini berjumlah sekitar 15 orang untuk setiap unit. Namun, yang ada saat ini hanya 9 orang yang bertugas setiap unitnya," ucapnya.
Ia mengatakan, dengan terbatasnya jumlah petugas tersebut, pihaknya harus pintar-pintar mengatur jadwal petugas yang berjaga di jamaah umrah tersebut.
"Salah satunya, para petugas yang berjaga untuk terminal umrah itu dibebaskan tidak ikut apel pagi. Hal itu karena petugas yang berjaga tersebut sudah bekerja selama lebih dari delapan jam," tuturnya.
Ia juga meminta kepada warga masyarakat untuk mengerti dengan kondisi petugas jaga yang ada di lapangan saat ini, demi kelancaran pelayanan imigrasi di Bandara Internasional Juanda.
"Namun demikian, kami tetap akan mengoptimalkan pelayanan bandara khususnya umrah, tanpa mengganggu pelayanan reguler yang selama ini sudah berjalan seperti biasa," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016