Magetan, (Antara Jatim) - Perum Perhutani KPH Lawu Ds masih menutup jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur, akibatnya banyak pendaki yang batal melakukan pendakian saat liburan Tahun Baru 2016.
Administratur KPH Lawu Ds, Nanang Sugiharto kepada wartawan, Jumat, mengatakan panutupan jalur pendakian tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan para pendaki.
"Hasil survei petugas, ditemukan masih ada beberapa titik yang rawan longsor pascakebakaran hutan lalu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami masih menutup jalur pendakian Lawu melalui Cemoro Sewu," ujar Nanang.
Selain masih banyak titik yang rawan longsor, penutupan jalur tersebut juga bertujuan untuk proses perbaikan ekosistem setelah kebakaran hutan hebat pada Oktober lalu.
Untuk memastikan jalur pendakian steril dari pendaki, pihak KPH Lawu Ds memasang papan pengumuman di depan gerbang masuk jalur pendakian. Perhutani juga membangun pagar besi berduri di sekitarnya agar pendaki tidak nekat melakukan pendakian.
Sementara, akibat pelarangan tersebut, banyak pendaki yang kecele. Bahkan banyak di antara mereka yang balik arah membatalkan rencananya untuk mendaki Gunung Lawu saat liburan tahun baru.
Guna mengobati kekecewaan mereka batal mendaki, banyak di antara pendaki yang berkemah di sekitar pintu masuk pos pendakian jalur Cemoro Sewu. Para pendaki tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Nanang menambahkan, pihaknya tidak tahu sampai kapan jalur tersebut akan ditutup. Ia mengimbau para pendaki yang tetap ingin mendaki Gunung Lawu untuk menggunakan jalur Cemoro Kandang di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang telah dibuka. Namun, untuk turunnya diimbau tetap melalui jalur Cemoro Kandang tersebut, dan tidak melalui jalur Cemoro Sewu.
Seperti diketahui, hutan di lereng Gunung Lawu tepatnya di jalur pendakian Cemoro Sewu mengalami kebakaran hebat pada Oktober 2015 lalu. Peristiwa tersebut memakan korban jiwa sebanyak sembilan orang yang saat bersamaan sedang turun setelah mendaki Gunung Lawu.
Dari sembilan pendaki yang menjadi korban, tujuh orang di antaranya tewas di lokasi kejadian dengan kondisi jenazah hangus terbakar.
Sedangkan dua korban lainnya tewas setelah satu bulan menjalani perawatan di dua rumah sakit yang berbeda. Yakni di RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Akibat peristiwa kebakaran hutan tersebut, jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, Plaosan, Magetan, ditutup untuk umum hingga waktu yang belum ditentukan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Administratur KPH Lawu Ds, Nanang Sugiharto kepada wartawan, Jumat, mengatakan panutupan jalur pendakian tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan para pendaki.
"Hasil survei petugas, ditemukan masih ada beberapa titik yang rawan longsor pascakebakaran hutan lalu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami masih menutup jalur pendakian Lawu melalui Cemoro Sewu," ujar Nanang.
Selain masih banyak titik yang rawan longsor, penutupan jalur tersebut juga bertujuan untuk proses perbaikan ekosistem setelah kebakaran hutan hebat pada Oktober lalu.
Untuk memastikan jalur pendakian steril dari pendaki, pihak KPH Lawu Ds memasang papan pengumuman di depan gerbang masuk jalur pendakian. Perhutani juga membangun pagar besi berduri di sekitarnya agar pendaki tidak nekat melakukan pendakian.
Sementara, akibat pelarangan tersebut, banyak pendaki yang kecele. Bahkan banyak di antara mereka yang balik arah membatalkan rencananya untuk mendaki Gunung Lawu saat liburan tahun baru.
Guna mengobati kekecewaan mereka batal mendaki, banyak di antara pendaki yang berkemah di sekitar pintu masuk pos pendakian jalur Cemoro Sewu. Para pendaki tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Nanang menambahkan, pihaknya tidak tahu sampai kapan jalur tersebut akan ditutup. Ia mengimbau para pendaki yang tetap ingin mendaki Gunung Lawu untuk menggunakan jalur Cemoro Kandang di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang telah dibuka. Namun, untuk turunnya diimbau tetap melalui jalur Cemoro Kandang tersebut, dan tidak melalui jalur Cemoro Sewu.
Seperti diketahui, hutan di lereng Gunung Lawu tepatnya di jalur pendakian Cemoro Sewu mengalami kebakaran hebat pada Oktober 2015 lalu. Peristiwa tersebut memakan korban jiwa sebanyak sembilan orang yang saat bersamaan sedang turun setelah mendaki Gunung Lawu.
Dari sembilan pendaki yang menjadi korban, tujuh orang di antaranya tewas di lokasi kejadian dengan kondisi jenazah hangus terbakar.
Sedangkan dua korban lainnya tewas setelah satu bulan menjalani perawatan di dua rumah sakit yang berbeda. Yakni di RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.
Akibat peristiwa kebakaran hutan tersebut, jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, Plaosan, Magetan, ditutup untuk umum hingga waktu yang belum ditentukan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016