Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur Brigadir Jenderal Polisi Sukirman menyampaikan bahwa kalangan pelajar di wilayahnya menjadi sasaran peredaran narkoba sehingga harus dilakukan berbagai cara untuk mencegahnya.

"Pelajar dijadikan sasaran oleh para pengedar dan ini harus ditindaklanjuti sebagai bentuk pencegahan," ujarnya di sela kegiatan "Aksi Sekolah Bersih Narkoba" di Gedung Serba Guna Universitas Negeri Surabaya, Rabu.

Menurut dia, dijadikannya pelajar sebagai sasaran karena dianggap masih labil dan mudah dirayu maupun ditipu dengan iming-iming bisa membawanya bersenang-senang.

Hal tersebut, lanjut dia, menjadi perhatian serius BNNP Jatim dan lebih mengutamakan kegiatan bersifat pencegahan, seperti sosialisasi kepada pelajar dengan berbagai aksi.

"Salah satunya dengan kegiatan aksi sekolah bersih narkoba yang melibatkan semua sekolah, kemudian penyuluhan dan kegiatan-kegiatan sosialisasi lainnya," ucap jenderal bintang satu tersebut.

Berdasarkan catatan yang dimilikinya, mayoritas pelajar di Jatim yang terlibat narkoba adalah korban karena dinilai mudah terpengaruh.

"Kalau data pasti saya tidak bisa menyebut angkanya. Tapi yang pasti, pelajar di Jatim adalah pengguna narkoba terbesar kedua di Indonesia. Ini harus dihentikan dan jangan sampai semakin meningkat," katanya.

Sementara itu, Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti menjelaskan bahwa sampai saat ini jumlah pelajar yang menjadi pengguna narkoba dan masuk ke panti rehabilitasi sekitar 200 orang.

"Faktornya coba-coba dan mayoritas menjalani rehabilitasi rawat jalan, tapi sekitar 5-10 pelajar harus menjalani rehabilitasi rawat inap," kata perwira menengah tersebut.

Sedangkan, sesuai data milik Pemrov Jatim disebutkan bahwa pengguna narkoba di Jatim pada 2015 mencapai 740 ribu orang, dengan jumlah tersangka sebanyak 2.050 orang, yang mana 1.965 orang di antaranya  berusia 20-24 tahun.

Selain itu, kerugian yang dialami akibat penyalahgunaan narkoba pada 2015 dari sisi sosial ekonomi mencapai Rp9,5 triliun. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015