Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menyusun ketentuan yang mengatur pengelolaan website desa, dalam bentuk peraturan bupati (perbup), sebagai usaha mendorong keterbukaan informasi publik di desa.
"Perbup Bojonegoro yang mengatur pengelolaan website desa masih dalam proses," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro Kusnandaka Tjatur, di Bojonegoro, Selasa.
Menurut dia, yang didampingi Kepala Bidang Jaringan Komunikasi (Jarkom) Kominfo Djoko Suharmanto, di dalam perbup itu, nantinya, di antaranya, akan mengatur pendanaan dalam pengelolaan website desa.
"Pengelolaan website desa untuk anggarannya bisa masuk dalam APBDes," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan website desa merupakan amanat Undang-Undang (UU) No. 14 tahun 2014 tentang Desa.
Di dalam pasal 82 dan 86 disebutkan bahwa pelaporan anggaran desa harus dilaksanakan secara terbuka dan bisa dilihat siapa saja.
Dengan demikian, menurut dia, lingkungan yang memungkinkan untuk menempatkan laporan anggaran juga kondisi desa untuk dapat diakses dengan mudah setiap waktu, adalah dengan memanfaatkan internet.
"Ya, pelaporan yang paling cepat dan mudah melalui website desa, selain melalui kelompok informasi desa (KIM)," ucapnya, menegaskan.
Terkait website desa itu, katanya, juga sesuai dengan amanat UU No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Kepala Bidang Jarkom Kominfo Djoko Suharmanto, mengatakan sebanyak 26 desa di Kecamatan Sumberrejo, sudah sepakat mengalokasikan anggaran di dalam APBDes untuk pengembangan website desa berkisar Rp5 juta-Rp10 juta per desa.
Oleh karena itu, katanya, kominfo bekerja sama dengan "Broadband Learning Center"/BLC Telkom, akan menggelar "workshop admin website" bagi perwakilan 26 desa di Kecamatan Sumberrejo, Rabu (9/12).
"Masing-masing desa mengirimkan satu perwakilan untuk mengikuti Workshop admin website desa," ucapnya.
Peserta, lanjut dia, akan memperoleh materi antara lain, teknis pengunaan website di pemberitaan, dasar menulis, standar informasi desa, teknis mengunggah berita, sekaligus teknis mengelola konten website.
"Pelatihan website desa se-Kecamatan Sumberrejo ini akan jadi percontohan, sehingga semua kecamatan kami harapkan tergerak ikut mengembangkan website desa," katanya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015