Bojonegoro (Antara Jatim) - Perum Jasa Timur (PJT) V di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan aliran air di dua pintu Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalititu yang dibuka untuk mengalirkan air tidak terganggu tumbuhan enceng gondok.
     
"Tumbuhan enceng gondok yang datang dari daerah hulu, Jawa Tengah, tidak mengganggu aliran air di dua pintu Bendung Gerak yang dibuka," kata Juru Pintu Bendung Gerak PJT V Bojonegoro Gigih EP., di Bojonegoro, Selasa.  
     
Ia menjelaskan di daerah Bendung Gerak, dipenuhi tumbuhan enceng gondok, yang datang dari daerah hulu, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir. Tumbuhan enceng gondok itu datang bersamaan dengan bertambahnya debit air di Bendung Gerak. 
     
"Tapi aliran air tetap bisa mengalir dengan normal melalui dua pintu Bendung Gerak, yang dibuka dengan bukaan masing-masing 40 centimeter," jelas dia.
     
Ia juga menyebutkan debit air yang mengalir dari dua pintu Bendung Gerak besarnya 26,18 meter kubik per detik.
     
Menurut dia, debit air yang dialirkan melalui dua pintu Bendung Gerak itu, jauh lebih besar dibandingkan sebelum turun hujan yang hanya melalui satu pintu dengan bukaan 10 centimeter.
     
Hanya saja, katanya, ketinggian air di Bendung Gerak, cenderung terus menyusut, yang semula mencapai 11,70 meter, dua hari lalu, sekarang turun menjadi 11,10 meter, Selasa.
     
"Turunnya debit air di Bendung Gerak, sebab tidak ada hujan dari daerah hulunya dalam dua hari ini," ucapnya.
     
Meski demikian, lanjut dia, debit air dari Bendung Gerak yang mengalir ke daerah hilir, Jawa Timur, masih cukup besar.
     
Sesuai rencana, lanjut dia, PJT V akan membuka semua pintu (sembilan pintu) di Bendung Gerak, pada 1 November.
     
"PJT V tetap merencanakan membuka semua pintu Bendung Gerak, 1 November," ucapnya, menegaskan.
     
Ia menambahkan tujuan dibukanya semua pintu di Bendung Gerak untuk pengelontoran, selain memperhitungkan sudah masuk musim hujan.
     
Sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMK), katanya, di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo sudah masuk musim hujan pertengahan November ini.
     
"Tahun lalu semua pintu Bendung Gerak dibuka 21 November," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015