Berwisata sambil belajar tentu sangat mengasyikkan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa karena dapat merilekskan pikiran saat berwisata plus mendapat wawasan atau pengetahuan baru tentang suatu hal.

Bagi anda yang ingin mengenal lebih jauh tentang tanaman obat herbal, tentu sangat direkomendasikan untuk mengunjungi Wahana Edukasi Tanaman Obat atau yang dikenal dengan "WETO" yang terletak di Agrotechnopark Jubung di Kecamatan Sukorambi.

WETO yang diresmikan pada tanggal 23 Oktober 2015 digadang-gadang sebagai etalase tanaman obat nusantara yang dikelola oleh Universitas Jember (Unej) dan di sana merupakan tempat edukasi untuk mengenal berbagai macam tanaman obat herbal di Indonesia.

Saat masuk pintu gerbang WETO, terlihat hamparan taman yang ditata indah dengan berbagai bentuk unik menjadi penyejuk pandangan mata, bahkan pengunjung tidak menyangka tanaman yang ditata sedemikian rupa tersebut merupakan tanaman obat herbal.

Dekan Farmasi Unej, Lestiyo Wulandari mengatakan Wahana Edukasi Tanaman Obat tersebut dirancang untuk menampilkan sarana wisata yang berbasis edukasi dari anak-anak usia dini hingga masyarakat umum.

"Wahana itu diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang segala aspek tanaman obat dengan memperhatikan keserasian dan kelestarian kebun karena tercatat sekitar 200 jenis tanaman obat ditanam di sana," tuturnya.

Untuk masuk ke WETO, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk karena pihak Universitas Jember masih menggratiskan wahana edukasi itu dan kunjungan secara kolektif untuk anak-anak sekolah akan didampingi para mahasiswa untuk mengenalkan berbagai macam jenis tanaman obat yang ditanam di sana.

"Setiap jenis tanaman obat diberi papan nama dan bahasa latinnya, serta manfaat dari tanaman itu, sehingga pengunjung bisa mengenal khasiat tanaman obat herbal tersebut," paparnya.

Selain menjadi sarana wisata dan edukasi, WETO juga menjadi sarana yang mendukung penelitian dari berbagai disiplin ilmu yang ada di Kampus Tegalboto Universitas Jember itu.

Wahana edukasi itu terdiri dari kebun tanaman obat yang sangat asri dan indah, kemudian gedung rimpang yang menyerupai akar tanaman jahe yang menampilkan berbagai produk pemanfaatan tanaman obat, "green house" sebagai etalase tanaman obat dan bibit persilangan anggrek, serta area permainan anak-anak.

"Kalau dilihat dari udara, bentuk wahaha edukasi itu menyerupai bentuk daun tembakau yang merupakan salah satu ikon Kabupaten Jember yang dikenal sebagai Kota Tembakau," ujarnya.

Rektor Universitas Jember M. Hasan mengatakan WETO diharapkan dapat menjadi aset strategis Universitas Jember yang tidak hanya bermanfaat bagi warga kampus, namun juga bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah.

"Ke depan, di kawasan WETO tersebut akan dikembangkan sebuah klinik kesehatan yang menggunakan obat-obatan herbal dalam menyembuhkan pasien karena banyak tanaman obat yang ditanam di kawasan wahana tersebut, serta rencana untuk pengembangan industri jamu dalam jangka panjang," paparnya.

Sementara salah seorang pengunjung, Hidayati, mengaku senang dengan wahana edukasi yang dikembangkan oleh Universitas Jember karena dapat dengan mudah mengenalkan berbagai tanaman obat kepada anak-anaknya.

"Tidak mudah mengajak anak-anak belajar tanaman obat, namun saat mengunjungi WETO di Agrotechnopark Jubung mereka bersemangat untuk mengenal berbagai tanaman obat karena berwisata sambil belajar cukup menyenangkan," ucap ibu rumah tangga itu.

Keindahan ragam tanaman obat yang dibentuk sedemikian rupa di WETO membuat pengunjung tidak akan bosan, bahkan gedung rimpang, green house yang dipenuhi bibit tanaman anggrek, dan air mancur yang dibentuk sebagai miniatur jamu semakin menyegarkan pandangan mata.

"Juga terdapat gazebo-gazebo sebagai tempat untuk istirahat sejenak bagi pengunjung, sehingga WETO merupakan jujugan destinasi wisata edukasi yang sangat cocok untuk dikunjungi keluarga," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015