Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku mensyaratkan investor yang ingin mendirikan usaha di Kediri, Jawa Timur, harus merekrut warga Kediri sebagai karyawannya, sebagai upaya mengurangi jumlah pengangguran di kota ini.
"Setiap pengusaha di Kediri apabila mencari uang di kota ini wajib hukumnya melibatkan warga Kediri, kalau bisa 90 persen," katanya di Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengaku memang membuat kebijakan memudahkan pelayanan perizinan usaha. Di tempat perizinan, proses pengajuan ditangani dengan lebih cepat, sehingga pengusaha pun juga tidak menunggu lama.
"Kami buat tim untuk memudahkan pencari izin dalam mengurus, tapi memang masih membutuhkan waktu berhari hari. Nanti, kami lebih memudahkan dengan memilah mana syarat dan izin," ujarnya.
Ia juga mengatakan tidak membatasi usaha yang masuk ke Kota Kediri. Usaha itu sebagai salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di kota ini. Namun, ia mengakui untuk industri di Kediri agak kesulitan. Salah satu kendala utama adalah harga tanah yang mahal.
Selain itu di sektor industri, untuk Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) belum semuanya dikelola dengan baik, sehingga kesulitan membuang limbahnya. Dengan kondisi itu, di Kediri sektor jasa lebih banyak yang berkembang.
Ia juga mengaku bangga karena Pemkot Kediri mendapatkan penghargaan dalam "Investmen Award" dari Gubernur Jawa Timur. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo.
Penghargaan ini juga pernah didapatkan Kota Kediri pada 2010. Kota Kediri pada "Investmen Award" 2015 ini menduduki juara ketiga setelah Kabupaten Sidoardjo di nomor satu dan Kabupaten Jombang menempati nomor kedua, denagn kategori kinerja penanaman modal.
Wali Kota juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku jabatan dan masyarakat Kota Kediri atas penganugerahan ini. Ia juga mengajak semua semua stafnya untuk semakin meningkatkan kinerjanya demi pelayanan publik menjadi lebih baik.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Kediri Firda mengatakan Kediri termasuk salah satu kota yang menarik bagi investor untuk menanamkan investasinya. Hal itu terlihat dari tingginya jumlah perusahaan yang terdata.
Ia mengatakan, untuk perusahaan besar dengan jumlah pekerja di atas 20 orang mencapai 50 perusahahaan. Kondisi itu menunjukkan perkembangan usaha yang cukup bagus, mengingat Kediri termasuk kota kecil.
"Kediri cukup menarik bagi investor. Kalau dari jumlah usaha, di Kediri ini signifikan dilihat dari kepadatan industrinya, namun soal kategori nanti disesuaikan dengan kebijakan Wali Kota," ujar Firda. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Setiap pengusaha di Kediri apabila mencari uang di kota ini wajib hukumnya melibatkan warga Kediri, kalau bisa 90 persen," katanya di Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengaku memang membuat kebijakan memudahkan pelayanan perizinan usaha. Di tempat perizinan, proses pengajuan ditangani dengan lebih cepat, sehingga pengusaha pun juga tidak menunggu lama.
"Kami buat tim untuk memudahkan pencari izin dalam mengurus, tapi memang masih membutuhkan waktu berhari hari. Nanti, kami lebih memudahkan dengan memilah mana syarat dan izin," ujarnya.
Ia juga mengatakan tidak membatasi usaha yang masuk ke Kota Kediri. Usaha itu sebagai salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di kota ini. Namun, ia mengakui untuk industri di Kediri agak kesulitan. Salah satu kendala utama adalah harga tanah yang mahal.
Selain itu di sektor industri, untuk Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) belum semuanya dikelola dengan baik, sehingga kesulitan membuang limbahnya. Dengan kondisi itu, di Kediri sektor jasa lebih banyak yang berkembang.
Ia juga mengaku bangga karena Pemkot Kediri mendapatkan penghargaan dalam "Investmen Award" dari Gubernur Jawa Timur. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo.
Penghargaan ini juga pernah didapatkan Kota Kediri pada 2010. Kota Kediri pada "Investmen Award" 2015 ini menduduki juara ketiga setelah Kabupaten Sidoardjo di nomor satu dan Kabupaten Jombang menempati nomor kedua, denagn kategori kinerja penanaman modal.
Wali Kota juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku jabatan dan masyarakat Kota Kediri atas penganugerahan ini. Ia juga mengajak semua semua stafnya untuk semakin meningkatkan kinerjanya demi pelayanan publik menjadi lebih baik.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Kediri Firda mengatakan Kediri termasuk salah satu kota yang menarik bagi investor untuk menanamkan investasinya. Hal itu terlihat dari tingginya jumlah perusahaan yang terdata.
Ia mengatakan, untuk perusahaan besar dengan jumlah pekerja di atas 20 orang mencapai 50 perusahahaan. Kondisi itu menunjukkan perkembangan usaha yang cukup bagus, mengingat Kediri termasuk kota kecil.
"Kediri cukup menarik bagi investor. Kalau dari jumlah usaha, di Kediri ini signifikan dilihat dari kepadatan industrinya, namun soal kategori nanti disesuaikan dengan kebijakan Wali Kota," ujar Firda. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015