Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 3.000 pesilat anggota Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Wionongo, Minggu, menggelar konvoi motor seusai merayakan "Suran Agung" dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1437 Hijriah.
     
Konvoi ribuan pesilat dengan menggunakan sepeda motor tersebut dilakukan di sejumlah jalan protokol Kota Madiun hingga keluar kota yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Madiun. Di antaranya, konvoi yang dilakukan di Jalan Raya di Soekarno-Hatta yang berbatasan dengan Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
     
"Memang tadi ada konvoi, namun kami pastikan konvoi tersebut berlangsung aman dan terkendali. Sehingga tidak terjadi bentrok," ujar Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putra di Madiun, Minggu.
     
Menurut dia, perayaan Suran Agung oleh pesilat anggota Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Wionongo pada tahun 2015 dapat berjalan lancar tanpa ada kejadian bentrok. Baik dengan warga ataupun dengan anggota dari perguran pencak silat lainnya.
     
Hal itu karena pengamanan yang dilakukan petugas kepolisian gabungan sangat ketat. Sisi lain, para pesilat juga tergolong menaati aturan dan kesepakatan yang telah ditetapkan.
     
"Pengamanan kita perketat dengan cara memecah konvoi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 30 pengendara yang diberangkatkan dan dikawal oleh petugas Brimob dan Gegana dari Polda Jatim untuk kembali ke wilayahnya masing-masing," kata dia.
     
Meski terdapat beberapa tindakan para pesilat yang sedikit kontras, namun secara umum hal itu masih dapat ditoleransi untuk keamanan bersama.
     
Pihaknya berharap, perayaan Suran Agung pada tahun-tahun mendatang dapat berjalan lebih lancar dan aman dibandingkan tahun ini, seiring perbaikan pola-pola pengamanan yang dilakukan polisi.
     
"Pola pengamanan tahun ini akan dievaluasi untuk acuan tahun depan, sehingga Suroan oleh pesilat PSH Terate dan Suran Agung oleh pesilat PSH Tunas Muda Winongo berjalan aman," katanya.
     
Ia menambahkan, pihaknya telah melibatkan sebanyak 1.700 personel gabungan untuk mengamankan Suran Agung pada tahun ini. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari Polres Madiun, Brimob dan Gegana Polda Jatim, Kodim Madiun, TNI AU Lanud Iswahyudi Magetan, Batalyon 501 Madiun, Korem Madiun, Pemkab Madiun, dan Satgas Sentot Prawirodirdjo dari perwakilan pesilat.
     
Sementara, Suran Agung sendiri merupakan tradisi yang digelar perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo setiap 10 Muharam. Tradisi tersebut dipusatkan di pedepokannya yang berada di Jalan Doho, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. 
     
Tony ingin agar setiap acara Suran Agung, suasana di Madiun tidak mencekam seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebaliknya, Suran Agung dijadikan ikon yang dapat menarik wisatawan, apalagi di Madiun sudah terdapat Paguyuban Pencak Silat dengan slogan Madiun Kampung Pesilat. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015