Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menggunakan empat unit kapal keruk untuk mengalirkan lumpur dari dalam kolam penampungan ke Kali Porong.
Staf Humas dan Pengamanan BPLS Hengki Listria Adi, Jumat, mengatakan, empat unit kapal keruk tersebut dioperasikan di titik 25 dan juga di titik 42.
"Pada masing-masing titik di dalam kolam penampungan tersebut dioperasikan dua unit kapal keruk untuk pengaliran lumpur ke Kali Porong," katanya.
Ia mengemukakan, meskipun musim kemarau seperti sekarang ini pengaliran lumpur tetap harus dilakukan untuk mengurangi beban luapan lumpur yang ada di dalam kolam penampungan.
"Dengan adanya pengaliran lumpur dari dalam kolam penampungan ke Kali Porong ini maka beban di tanggul menjadi berkurang," katanya.
Selain melakukan pengaliran lumpur, pihaknya juga melakukan penguatan tanggul di titik 80 sampai dengan titik 81 sebagai antisipasi musim hujan datang.
"Di titik tersebut sebelumnya pernah terjadi patahan sehingga saat ini dilakukan penguatan supaya pada saat musim hujan nanti tidak terjadi patahan seperti yang terjadi sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan, di titik 80 sampai dengan 81 memang sudah menjadi langganan menjadi tempat genangan air saat terjadi musim hujan.
"Oleh karena itu, kami akan bekerja keras supaya pada saat musim hujan nanti tidak terjadi kekhawatiran di titik tersebut," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Staf Humas dan Pengamanan BPLS Hengki Listria Adi, Jumat, mengatakan, empat unit kapal keruk tersebut dioperasikan di titik 25 dan juga di titik 42.
"Pada masing-masing titik di dalam kolam penampungan tersebut dioperasikan dua unit kapal keruk untuk pengaliran lumpur ke Kali Porong," katanya.
Ia mengemukakan, meskipun musim kemarau seperti sekarang ini pengaliran lumpur tetap harus dilakukan untuk mengurangi beban luapan lumpur yang ada di dalam kolam penampungan.
"Dengan adanya pengaliran lumpur dari dalam kolam penampungan ke Kali Porong ini maka beban di tanggul menjadi berkurang," katanya.
Selain melakukan pengaliran lumpur, pihaknya juga melakukan penguatan tanggul di titik 80 sampai dengan titik 81 sebagai antisipasi musim hujan datang.
"Di titik tersebut sebelumnya pernah terjadi patahan sehingga saat ini dilakukan penguatan supaya pada saat musim hujan nanti tidak terjadi patahan seperti yang terjadi sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan, di titik 80 sampai dengan 81 memang sudah menjadi langganan menjadi tempat genangan air saat terjadi musim hujan.
"Oleh karena itu, kami akan bekerja keras supaya pada saat musim hujan nanti tidak terjadi kekhawatiran di titik tersebut," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015