Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wali Kota Surabaya Rasiyo mengkritik kebijakan Pemerintah Kota (Pamkot) Surabaya yang hanya berorientasi pada pembangunan infrastruktur terpusat di tengah kota saja.
    
"Saya hanya memberikan gambaran bagaimana Kota Surabaya ke depan. Karena membangun itu tidak hanya insfrastrukturnya, apalagi hanya di tengah kota saja. Tapi kita bagi dalam lima wilayah yaitu tengah Kota, utara, selatan, barat, dan timur," kata Rasiyo seusai menjadi pembicara di Kongres Pemuda Muhammadiyah Surabaya di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Minggu.
    
Menurut dia, kawasan pinggiran kalau yang dibangun di jalur lingkar luar barat memang tidak ada pinggiran. "Tapi kalau sudah masuk ke dalam kan ya ada. Artinya jalur lingkar luar barat itu  siapa yang menguasai, kan pengembang. Jadi orang-orang yang berada di pinggiran tambah terpinggirkan lagi," katanya.
    
Pria yang menjabat Komisaris Utama Bank UMKM Jatim menyatakan, perhatian pemerintah kota masih belum maksimal. Dirinya berjanji jika diberikan kesempatan menjadi Wali Kota lima tahun kedepan akan menjadi prioritasnya.
    
"Jadi belum diberikan perhatian secara optimal, dan itu kesempatan saya nanti ketika dipercaya menjadi wali kota. Kondisi inilah yang menjadi prioritas saya. Kalau tidak percaya, di Tandes itu sudah seperti itu, apalagi daerah Perak," katanya.
    
Rasiyo mengutamakan akan menyentuh kawasan Surabaya barat, timur, utara, dan selatan. Kemudian, menurutnya, akan membangun sarana-sarana yang cukup memadai dalam rangka memberikan pelayanan umum kepada warga masyarakat.
    
"Termasuk pendidikannya, kesehatannya, air bersihnya kita benahi secara bagus. Kita akan tata sistem perkotaan disitu dengan baik sehingga warga disitu tidak merasa terpinggirkan," harapnya.
    
Pihaknya mengakui pendidikan di daerah-daerah pinggiran pelayanannya tidak begitu optimal. "Ini menjadi garapan saya. Apalagi kualitas pendidikan juga seperti itu. Sekolah Dasar misalkan peringkat 33 dari 38 ini kan juga memalukan. Jadi mutunya diukur dari ujian nasional sangat rendah sekali," sesalnya.
    
Sementara itu, Cawawali Surabaya Tri Rismaharini yang diusung PDI Perjuangan yang datang lebih awal lebih banyak bercerita terhadap kesuksesannya membangun Kota Surabaya.
    
Wali Kota Perempuan pertama di Kota Surabaya yang akan mencalonkan kembali ini lebih banyak bercerita kesuksesannya sewaktu menjabat, seperti menutup Gang Dolly, Pemberdayaan ibu-ibu PKK, serta pengalamannya dia saat masuk ke dalam dunia birokrasi.
    
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya, Radius Setyawan mengatakan, maksud dan tujuan mengundang kedua calon Wali Kota Surabaya ini yakni mengenalkan pada para pemuda Muhammadiyah agar tahu calon wali kotanya.
    
"Karena yang disampaikan kedua Calon Wali Kota secara ilmiah peserta banyak yang menerimanya," katanya.
    
Radius menambahkan selain memperkenalkan juga untuk keberimbangan program-program Pemuda Muhammadiyah dengan pemerintah kedepan. "Ke depan, ada sinkronisasi program Pemuda Muhammadiyah dengan pemerintah kedepan. Cek dan balance terhadap pemerintah," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015