Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, menemukan puluhan hewan kurban kambing dan domba yang dijual pedagang menderita sakit mata.

"Kambing atau domba yang sakit mata kalau dimanfaatkan sebagai hewan kurban tidak membahayakan bagi manusia," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Cucu Rahayu K., Selasa.

Ia menyebutkan dari hasil pemeriksan ditemukan sebanyak 30 hewan kurban domba/kambing di pedagang yang sakit mata namun langsung memperoleh pengobatan.

"Kami memeriksa kesehatan hewan kurban di 12 pedagang hewan kurban di perkotaan. Dari hasil pemeriksaan hewan kurban yang menderita sakit mata langsung kami berikan pengobatan," katanya, menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan Tim Dinas Peternakan dan Perikanan yang melakukan pemantauan kesehatan hewan yang dijual pedagang tidak menemukan hewan kurban yang dijual menderita sakit yang berbahaya.

"Kami tidak menemukan ada hewan kurban yang menderita sakit membahayakan," ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, katanya, tim juga menemukan ada sejumlah hewan kurban yang dijual pedagang belum cukup usia sebagai hewan kurban, karena giginya belum tanggal.

Menghadapi hal itu, ia memberikan tanda silang merah dengan cat di tubuh hewan kurban yang belum layak sebagai hewan kurban karena faktor usia.

"Penjualnya juga saya minta memberikan penjelasan kepada pembelinya bahwa kambing atau domba yang ada tanda silang merah belum cukup usia sebagai hewan kurban," jelasnya.

Seorang penjual hewan kurban di Bojonegoro Nurhakim, menjelaskan dari hasil pemeriksaan Dinas Peternakan dan Perikanan untuk hewan kurban kambing dan domba yang dibawa dengan jumlah 70 ekor tidak ada yang sakit.

"Kambing dan domba saya sudah laku 14 ekor. Tapi saya tetap optimistis masih ada pembeli yang datang," ucapnya.

Ia menambahkan harga kambing domba pada Hari Raya Idul Adha 1436 Hijiriyah ini meningkat berkisar Rp200 ribu-Rp300.000/ekor, dibandingkan harga kambing tahun lalu.

"Minat masyarakat membeli hewan kurban juga meningkat. Sampai hari ini saya sudah bisa menjual tujuh ekor sapi. Tahun lalu hanya empat ekor," kata seorang pedagang sapi asal Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro Muntoro, menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015