Kediri (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Kediri, Jawa Timur, mendesak Pertamina menerapkan rayonisasi elpiji bersubsidi sehingga peredarannya lebih teratur dan mudah dikontrol.

"Kami harapkan ada rayonisasi, jika tidak akan terus seperti ini. Ada simpang siur antara penerimaan elpiji dari agen luar kota ke kota, dan sebaliknya," kata Kepala Bidang Energi dan Air Bawah Tanah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri Dian Ariani di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, rencana permintaan rayonisasi itu sudah diajukan ke Pertamina, bahkan sejak Juni 2015, dengan harapan ada penertiban pendistribusian.

Jika ada rayonisasi seperti sistem pendistribusian pupuk bersubsidi, penggunaan tabung elpiji ukuran tiga kilogram bisa lebih mudah dikontrol sehingga  meminalisir penyalahgunaan.

Dian juga mengatakan, permintaan penambahan kuota elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Kota Kediri sudah terealisasi sejak 11 September. Direncanakan, penambahan itu berlangsung sampai 18 September 2015.

Untuk saat ini, Dian mengatakan pendistribusian elpiji 3 kilogram sudah mulai lancar dan dilaporkan tidak lagi terjadi kelangkaan. Para pengecer pun sudah mulai dapat dengan mudah mendapatkan tabung bersubsidi tersebut.

Harganya pun juga sudah semakin stabil. Sebelumnya di tingkat pengecer sampai Rp20 ribu per tabung, saat ini sudah mulai stabil, di angka Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per tabung isi tiga kilogram.

Namun, Dian mengatakan tetap akan melakukan pemantauan, terlebih lagi setelah tanggal 18 September 2015. Ttanggal itu, sesuai dengan rencana pendistribusian, merupakan hari terakhir untuk penambahan jumlah kuota elpiji tiga kilogram.

Elpiji bersubsidi itu di Kota Kediri sempat langka sehingga memicu kenaikan harga meajdii Rp20 ribu per tabung.(*)


Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015