Jember (Antara Jatim) - Anggota Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menggelar latihan gladi simulasi sistem pengamanan demonstrasi anarkis yang dilakukan oleh ratusan orang dari salah satu pendukung pasangan calon kepala daerah di kabupaten setempat, Sabtu.

"Gladi simulasi dilakukan untuk kesiapan para petugas saat terjadi ancaman-ancaman dan kondisi gangguan keamanan ketertiban masyarakat dalam mengawal pilkada serentak pada 9 Desember 2015," kata Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, di Jember.

Menurut da, simulasi pengamanan pilkada dengan sandi Operasi "Mantap Praja Bedadung 2015" akan dilakukan pada 24 Agustus 2015 di lapangan Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.

"Pada simulasi ini diasumsikan ratusan pendemo pendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati melakukan aksi unjuk rasa dalam kota Jember, namun hal tersebut sebelumnya telah dihadang oleh pasukan pengendali massa (Dalmas)," tuturnya.

Pasukan Dalmas kerangka yang terdiri dari gabungan personel Polsek dengan tangan kosong mencoba untuk membendung gerakan aksi unjuk rasa yang mencoba anarkis. Karena kekuatan pasukan dalmas kerangka yang tidak berimbang dengan kekuatan massa, sehingga diperlukan kekuatan tambahan dari pasukan Dalmas inti.

Kehadiran Dalmas inti direspon oleh massa pengunjuk rasa yang cenderung mulai bertindak anarkis. Tetapi, lagi-lagi massa semakin bertindak anarkis yang menimbulkan terjadinya kekacauan. 

"Melihat situasi itu, pasukan dalmas inti dengan menggunakan peralatan seperti tameng dan tongkat membentuk formasi paruh lembing mencoba untuk membubarkan massa yang mulai anarkis tersebut, kemudian situasi benar-benar terkendali dan pasukan Dalmas pun kembali ke Mako Polres untuk melakukan konsolidasi," paparnya.

Dalam menghalau massa, lajut Sabilul, Polri mempunyai beberapa tahapan dalam sistem pengamanan kota yakni dimulai dengan tahapan lisan, bila tidak memberi efek maka akan dilakukan dengan tindakan tangan kosong.

Namun, jika menggunakan tangan kosong tidak bisa melumpuhkan pengunjuk rasa, maka Polri akan menggunakan tahap pelumpuhan dengan menggunakan alat seperti tameng dan tongkat.

"Polri selaku garda terdepan yang bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang, maka Polri juga dituntut kesiapannya untuk dapat memberikan suasana aman dan kondusif selama maupun setelah Pilkada Kabupaten Jember," paparnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015