Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memastikan kesiapan jalur evakuasi dan menyiapkan lokasi pengungsian yang akan digunakan warga setempat jika sewaktu-waktu Gunung Raung meletus.

"Saat ini statusnya masih siaga, tapi kami mengantisipasi segala kemungkinan terburuk. Semua sudah siap," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terutama pemerintah daerah yang berbatasan langsung dengan lokasi Gunung Raung, yakni Banyuwangi, Bondowoso dan Jember.

Selain itu, koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga tidak berhenti untuk mengantisipasi segala kemungkinan terjadi.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, Gunung Raung memag sering terjadi erupsi, namun hal itu dipandang baik karena berimbas erupsi yang tidak terlalu kuat, seperti Gunung Kelud atau Gunung Merapi.

"Kalau gunungnya sering batuk-batuk itu justru semakin baik. Bahaya kalau tidak pernah batuk, tapi sekali batuk langsung besar sekali, seperti Gunung Kelud," ucapnya.

Kendati demikian, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu meminta semua pihak untuk waspada dan masyarakat tidak panik menghadapi segala informasi terkait Gunung Raung.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menegaskan Pemprov Jatim telah menggelar simulasi penanggulangan erupsi Gunung Raung untuk meminimalisasi jumlah korban apabila berstatus awas.

"Dengan digelarnya simulasi maka masyarakat tahu apa yang dilakukan jika Gunung Raung meletus. Erupsi Gunung Kelud harus dijadikan pengalaman," katanya.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu juga mengaku aktif berkoordinasi dengan tiga kabupaten yang terdampak erupsi Gunung Raung, antara lain membahas persiapan logistik untuk warga setempat.

"Hingga saat ini, koordinasi mengenai persiapan jalur evakuasi dan tempat penampungan serta logistik dengan beberapa daerag terus dilakukan," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015