Madiun (Antara Jatim) - Dana bantuan operasional sekolah di lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hingga semester pertama 2015 belum cair akibat kebijakan baru dari pusat.


Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Madiun Muhammad Ismurwanto, Rabu, mengatakan dana BOS sudah tersedia tapi pencairannya harus disesuaikan dengan peraturan terbaru.

"Karena terdapat perubahan aturan yang begitu banyak, Kemenag masih melakukan koordinasi dan sosialisasi terkait pencairan dan penggunaan dana BOS tersebut," ujar Ismurwanto kepada wartawan.

Menurut dia, perubahan aturan tersebut di antaranya terkait proses revisi nasional, peralihan akun, dan prosedur pencairan bos berdasarkan regulasi terbaru.

"Kami terus terang tidak tahu kapan kepastian dana BOS tersebut akan cair. Kami hanya bisa menunggu saja sambil terus melakukan koordinasi dengan pusat. Diharapkan bisa secepatnya cair," kata dia.

Berdasarkan data Kemenag Kabupaten Madiun, jatah dana BOS untuk tingkat MI di wilayah setempat mencapai Rp7,4 miliar. Dana sebanyak itu terbagi untuk 61 lembaga dengan jumlah siswa mencapai 9.328 orang.

Kemudian, jatah dana BOS untuk tingkat Mts di wilayah setempat mencapai Rp2,4 miliar. Dana sebanyak itu terbagi untuk 23 lembaga dengan jumlah siswa mencapai 2.455 orang.

Jatah dana BOS untuk tingkat MA di wilayah setempat mencapai Rp1,4 miliar. Dana sebanyak itu terbagi untuk 13 lembaga dengan jumlah siswa mencapai 1.205 orang.

Ia menambahkan alokasi dana bos per siswa tahun ini mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, untuk tingkat SD/MI naik dari Rp580 ribu menjadi Rp700 ribu. Untuk tingkat SMP/Mts naik dari Rp710 ribu menjadi Rp1 juta per siswa, dan tingkat SMA/SMK/MA naik dari Rp1 juta menjadi Rp1,2 juta per siswa.

Pihaknya berharap dana BOS dapat segera cair sehingga dapat digunakan untuk perbaikan layanan pendidikan di wilayah Kemenag Kabupaten Madiun.(*)

   



Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015