Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menilai peserta ujian nasional (UN) sekolah menengah atas sederajat pada tahun ini lebih tenang dibanding tahun-tahun sebelumnya, diduga karena UN tidak lagi menjadi satu-satunya penentu kelulusan. "Sesuai hasil pengamatan kami dan laporan dari staf kami yang bertugas di lembaga penyelenggara, para peserta UN tidak terlihat tegang. Tak ada lagi wajah penuh ketegangan seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Nurul Hamzah di Sumenep, Jawa Timur, Senin. Pelaksanaan UN bagi siswa kelas XII SMA sederajat pada tahun ini dimulai Senin ini hingga Rabu (15/4). "Kami menilai tidak adanya ketegangan pada wajah para peserta UN SMA sederajat pada tahun ini sebagai hal wajar, karena UN tidak lagi menjadi satu-satunya penentuan kelulusan bagi mereka," ujarnya. Nono, sapaan Nurul Hamzah, menjelaskan, pelaksanaan UN pada tahun ini untuk mengukur pemetaan mutu pendidikan di lembaga pendidikan dan kualitas siswa. "Kami sudah menyosialisasikan kebijakan baru tersebut kepada para pimpinan dan guru SMA sekaligus meminta mereka mendorong terwujudnya pelaksanaan UN yang jujur. Pada pelaksanaan UN tahun ini, aspek kejujuran benar-benar menjadi hal yang paling penting dan harus terwujud," katanya, menambahkan. Sesuai data di Disdik Sumenep, jumlah peserta ujian nasional SMA sederajat pada tahun ini sebanyak 12.424 siswa. Rinciannya: 4.199 siswa SMA, 5.588 siswa madrasah aliyah (MA), 4 siswa SMALB, 1.162 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), dan 1.471 siswa atau peserta paket C. Pada hari pertama pelaksanaan UN SMA sederajat, Bupati Sumenep A Busyro Karim mendatangi dua sekolah yang menjadi lembaga penyelenggara UN. Busyro yang didampingi sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) meninjau pelaksanaan UN di SMKN 1 Sumenep dan SMAN 2 Sumenep. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015