Surabaya (Antara Jatim) - Pengusaha sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim melanjutkan program business to business (B2B) yang dinilai sangat menguntungkan. "Penyebabnya program yang dilaksanakan sejak tahun 2011 sangat menguntungkan kalangan UMKM," kata Ketua Paguyuban UMKM Jatim, H M Maulud, pada pertemuan sejumlah Pengusaha UMKM, di Surabaya, Jumat. Apalagi, UMKM Jatim yang tergabung dalam Paguyuban UMKM yang berjumlah 200 pelaku usaha telah merasakan manfaat B2B. Dengan kegiatan tersebut maka produk mereka bisa dikenal di seluruh pelosok Nusantara hingga mancanegara. "Di sisi lain, program itu memang bertujuan memperkenalkan pelaku UMKM dengan berbagai jenis produk olahan barang dan jasa kepada pengusaha dari luar pulau. Pelaku UMKM ini dipertemukan dalam satu meja sehingga bisa dengan mudah memperkenalkan produk kepada para pembeli," ujarnya. Selain itu, dengan cara tersebut maka transaksi semakin mudah dilakukan dalam satu tempat. Kalau mereka mencari sendiri pembeli, tidak mungkin bisa didapat sebanyak itu dalam sekali waktu. "Apalagi kami mendatangi banyak daerah di penjuru Nusantara ini gratis. Bahkan, semua didanai Pemprov dan Kadin Jatim," katanya. Pada kesempatan sama, Pengusaha Rokok Skala UMKM, Sulami Bahar, ikut mendukung program ini untuk dilanjutkan karena manfaatnya sangat besar baginya. "Selain itu, dengan penguatan jaringan di dalam negeri maka pengusaha UMKM akan lebih siap menghadapi serbuan produk asing ketika Masyakat Ekonomi Asean (MEA) diberlakukan," katanya. Selama ini, lanjut dia, program B2B sendiri difasilitasi oleh Kadin Jatim dengan memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk bertemu mitra bisnis di daerah lain. "Pengusaha dari berbagai bidang seperti garmen, makanan dan minuman, sepatu hingga transportasi difasilitasi secara bergantian untuk bertemu dengan mitra bisnis baru provinsi lain," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015