Jombang (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengirimkan air bersih untuk warga yang menjadi korban banjir, sebab air yang ada di sumur warga belum layak konsumsi. Kepala BPBD Kabupaten Jombang Nur Huda di Jombang, Minggu mengatakan daerah yang dikirimi air itu di antaranya di Desa Grobokan, Kecamatan Mojowarno, serta Desa Kedung Lumpang, Kecamatan Mojoagung. "Kami kirim air bersih untuk warga, sebab air di sumur mereka masih berwarna coklat setelah terkena banjir," katanya. Pihaknya mengatakan, pengiriman air bersih itu juga berkoordinasi dengan PDAM Kabupaten Jombang. Pengiriman itu sebelumnya juga atas permintaan dari perangkat desa, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Ia mengatakan, selain mengirimkan air bersih, pihaknya juga meminta agar PDAM memberikan tawas, sebagai penjernih air. Tawas itu nantinya dimasukkan ke dalam sumur warga, sehingga bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Selain mengirimkan air, ia juga mengatakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang juga sudah datang ke lokasi rumah warga yang terkena banjir. Mereka melakukan pemeriksaan kondisi air sumur milik warga pascabanjir yang melanda sejak Kamis (19/2) malam. Dari dinas kesehatan, kata dia, memberikan penstabil air. Hal itu bisa memberikan tawas pada air sumur warga, sehingga bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, dengan penstabil itu, warna air masih keruh. "Jika pakai penstabil air, warna air masih keruh, sehingga kami minta diberikan tawas, sehingga warna air bisa menjadi jernih," jelasnya. Pihaknya memang mengatakan saat ini terus berkoordinasi dengan PDAM serta pihak terkait lainnya jika ada permintaan kiriman air bersih ke daerah yang dilanda banjir. Warga memerlukan air bersih untuk kebutuhan mereka. Untuk kerugian, ia mengatakan masih dilakukan proses penghitungan. Kegiatan penghitungan kerugian itu juga dilakukan dengan sejumlah tim, salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jombang. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015