Surabaya (Antara Jatim) - Sivitas akademika Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya menggelar kebaktian untuk berdoa bersama bagi korban jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 pada 28 Desember 2014 di Auditorium UKP, Senin. Kebaktian itu dilakukan untuk empat mahasiswa dan lima alumni UKP yang turut menjadi penumpang dalam pesawat nahas itu, yakni Stephanie Gunawan (mahasiswi Program Manajamen Pemasaran angkatan 2011). Selain itu, Elisabeth Youvita (mahasiswi Program Studi Teknik Industri angkatan 2012), Steven Gunawan (mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan angkatan 2013) dan Brian Youvito (mahasiswa Program Otomotif angkatan 2014). Untuk lima alumni UKP adalah Juanita Limantara (alumni Program Studi Sastra Inggris angkatan 2003), Ria Ratna Sari (alumni Program Kepariwisataan angkatan 2005), dan Bob Hartanto Wijaya (alumni Program Studi Arsitektur angkatan 2007). Selain itu, Ruth Natalia Made Puspitasari (alumni Program Manajemen Perhotelan angkatan 2007), dan Christanto Leoma Hutama (alumni Program Manajemen Pemasaran 2010). "Dalam kebaktian khusus ini, kami berharap dapat menyatakan kasih, perhatian, dan penguatan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Rektor UKP Prof Dr.Eng Rolly Intan MA.Sc. Selain kebaktian yang dibawakan oleh Pendeta Steward William Moulds, para sivitas akademika UKP juga memberikan ucapan doa serta duka cita secara tertulis atau berupa tulisan di papan yang terletak di sekitar area Entrance Hall. Sebanyak sembilan papan telah disediakan lengkap dengan foto para mahasiswa dan alumni UKP yang menjadi korban pesawat AirAsia. "Christanto Leuma utama dan Stephanie Gunawan adalah rekan saya, sahabat, dan keluarga. Saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa memiliki keluarga seperti mereka," kata Ayu Nirmala Putri Budisusetija (Manajemen Pemasaran angkatan 2011). Lucunya, dirinya justru bertengkar dengan kedua orang itu. "Dengan ko Chris, saya mendapatkan hukuman saat mengikuti P3KMABA (Program Pengarahan Pengenalan Kreatifitas Mahasiswa Baru). Ko Chris merupakan angkatan 2010 dan saya kenal pertama kali ketika saya mau mengikuti organisasi di program studi saya yaitu Himapastra (Himpunan Mahasiswa Pemasaran UK Petra)," katanya. Baginya, Ko Christ itu sangat-sangat menjadi inspirasi, karena ketika dirinya melihat caranya memimpin Himapastra, saat menjadi ketua Hima. "Chris selalu men-support saya, selalu memberikan inspirasi, bahkan menjadi mentor selama saya menjalani Hima tersebut," katanya. Sementara dengan Fani atau Stephanie yang biasa dipanggilnya "Lol" itu justru bertengkar heboh saat semester 2, hingga akhirnya dirinya disatukan satu kamar dengan Stephanie. "Sejak itulah, kami berteman baik hingga sekarang dan Fani selalu ada dalam masa-masa terberat saya. Fani selalu ada di sebelah saya dan men-support saya," katanya. Oleh karena itu, dirinya benar-benar sangat kehilangan mendengar kabar bahwa kedua rekannya dan kedua keluarganya itu ikut dalam peristiwa nahas itu. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015