Surabaya (Antara Jatim) - Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia mengimbau seluruh keluarga korban hilangnya kontak Pesawat AirAsia QZ8501 untuk mengikuti perkembangan informasi yang diberikan Badan SAR Nasional (Basarnas). "Keluarga korban juga harus mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh 'Disaster Victim Identification' (DVI) Polri, baik untuk mengetahui perkembangan pencarian, evakuasi, dan identifikasi penumpang QZ8501," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, melalui siaran persnya di Surabaya, Senin. Sementara itu, ungkap dia, upaya pencarian dan evakuasi dilanjutkan pada hari ini, di mana ketinggian ombak diperkirakan mencapai dua hingga dua setengah meter. Saat ini prioritas utama pencarian adalah melalui metode penyelaman di area yang diduga kuat merupakan lokasi badan pesawat berada. "Selain itu, Basarnas juga mengkonfirmasikan bahwa proses pencarian akan diperkuat oleh kapal dari Tiongkok. Mereka memiliki tugas untuk fokus pada pencarian kotak hitam pesawat," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, memasuki hari ke-delapan pencarian (4/1) area pencarian telah diperluas ke kawasan Timur Laut Jawa. Hal itu sesuai dengan prakiraan arah arus laut dalam. Kemudian, sebanyak lebih dari 80 penyelam telah dikerahkan. "Para penyelam itu diterjunkan guna memastikan keberadaan dua objek ukuran besar yang diduga adalah bagian dari badan pesawat. Objek tersebut terekam oleh pantauan alat sonar pada tanggal 3 Januari lalu," ucapnya. Di samping itu, tambah dia, Basarnas saat ini mengkonfirmasikan telah mengevakuasi empat jenazah. Selain itu serpihan-serpihan seperti jendela darurat pesawat, kursi penumpang dan tas yang berisikan peralatan keselamatan yang diyakini berasal dari pesawat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015