Oleh: Jaka Suryo Denpasar (Antara) - Bakal calon ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan menarik diri alias mundur dari proses pencalonan ketua umum DPP Partai Golkar pada Munas IX karena peluang untuk maju sudah ditutup dengan berbagai rekayasa. "Saya menyatakan menarik diri dalam proses pencalonan sebagai ketum di munas ini. Dan saya tidak bertanggungjawab atas hasil munas ini," kata bakal calon ketum DPP PG Airlangga Hartarto saat menyampaikan keterangan pers di Hotel Westin Denpasar, Bali, Senin malam. Saat menyampaikan keterangan pers Airlangga Hartarto didampingi tim suksesnya Ridwan Mukti, Edwin dan Melkias Mekeng. Lebih lanjut Airlangga mengatakan dirinya mengikuti keseluruhan proses sejak dimulainya Munas. Airlangga melihat sejak awal proses sudah ada upaya-upaya untuk menutup peluang dirinya maju sebagai calon ketum. "Saya melihat ini ada rekayasa-rekayasa. Saya tak takut bersaing sesuai konstitusi. Namun kalau peluang sudah ditutup, sudah tidak bisa maju," kata Airlangga dengan suara datar. Airlangga menegaskan meskipun dirinya mundur dalam proses pencalonan ketum, namun tidak akan keluar dari partai berlambang pohon beringin tersebut. Airlangga menyatakan akan tetap sebagai anggota Partai Golkar dan tidak akan membentuk parpol baru ataupun berpindah parpol. Airlangga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukungnya selama ini tetap bersama. "Kita tidak akan mengalihkan suara kemana-mana. Kita kembalikan ke dpd-dpd yang mendukung saya," kata Airlangga. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya sudah melihat sejak awal proses sudah ada upaya-upaya agar tidak ada kandidat lain yang muncul. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014