Surabaya (Antara Jatim) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Se-Kota Surabaya menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di depan halaman Balai Kota Surabaya, Selasa sore. Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga membakar ban bekas sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga BBM. Aksi tersebut mendapat penjagaan ketat puluhan petugas Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Linmas Kota Surabaya. Para demonstran itu berorasi dan meminta Pemkot Surabaya mendukung penolakan terkait rencana pemerintah. "Kami meminta kepada Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), untuk ikut dan mendukung aspirasi kami menolak rencana kenaikan BBM," kata Ketua Umum PMII Cabang Kota Surabaya, Ahmad Zainudin. Dalam aksi yang dilakukan, Mahasiswa juga menuntut agar peristiwa pemukulan terhadap anggota PMII dalam demo serupa yang digelar sebelumnya untuk diusut tuntas. Aspirasi ini dilakukan simbolik dengan mengacungkan dua jari terikat pita hitam. "Ini sebagai bentuk matinya demokrasi terhadap perjuangan kami demi rakyat kecil," lanjut Zainudin. Hanya saja, demonstrasi yang digelar ini berdampak terhadap rusaknya fasilitas keramik halaman Balai Kota. Kerusakan tersebut disebabkan karena mahasiswa membakar ban sehingga keramik halaman ikut pecah dan rusak. Pemandangan ini sempat membuat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya Soemarno protes. "Jangan bakar di atas keramik. Itu mahal, nanti kalau rusak siapa yang mau ganti?!," keluhnya. Pascademonstrasi yang berlangsung tertib, ratusan Mahasiswa PMII melanjutkan aksinya di Mapolrestabes Surabaya. Di sisi lain, petugas PMK, dibantu Linmas harus bersusah payah membersihkan pecahan keramik yang rusak karena dampak dari aksi demonstrasi tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014