Jember (Antara Jatim) - Belasan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, membawa keranda mayat untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter. Mereka berunjuk rasa sambil berorasi menyerukan penolakan kenaikan harga BBM di halaman DPRD kabupaten setempat. "Kenaikan harga BBM akan berdampak langsung terhadap kenaikan sejumlah bahan pokok dan lainnya, sehingga masyarakat miskin semakin terbebani dengan kebutuhan hidup yang semakin mahal," kata korlap aksi Deni Setiawan. Menurut dia, kenaikan harga BBM sangat menyengsarakan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah dan tidak tepat pemerintah menaikkan harga BBM saat ini. "Seharusnya pemerintah menaikkan pajak barang yang dimiliki masyarakat menengah keatas, seperti pajak mobil dan bangunan mewah, sehingga bukan BBM yang harus naik," tuturnya. Keranda mayat yang dibawa sejumlah aktivis KAMMI sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah yang tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat, sedangkan dua aktivis mengenakan kostum pocong sebagai tanda protes terhadap kebijakan yang menyengsarakan rakyat itu.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014