Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XII Madura, Jawa Timur, memastikan program bantuan beras bagi warga miskin (raskin) 2015 tetap berlanjut. Kepala Bulog Sub Divre XII Madura Hariyono, Rabu mengatakan, itu sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara Bulog dengan Pemprov Jatim beberapa hari lalu. "Memang ada wacana penghapusan bantuan raskin, tapi realisasinya belum tahun kapan. Yang pasti tahun 2015 bantuan raskin tetap ada," katanya kepada Antara, Rabu pagi. Wacana menghapus bantuan raskin di Indonesia oleh pemerintah pusat ini lantaran penyaluran bantuan beras itu tidak tepat sasaran. Selain itu, bantuan raskin juga banyak yang tidak dibagikan kepada rumat tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM). Di Madura, jumlah RTS-PM penerima bantuan raskin tahun 2014 ini terdata sebanyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS). "Jumlah penerima bantuan raskin ini sesuai dengan data yang disampaikan oleh pemerintah pusat dan tersebar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep," kata Hariyono. Dari sebanyak 396.490 RTS itu, kabupaten dengan jumlah penerima bantuan terbanyak ialah Kabupaten Sumenep 116.378 RTS, lalu Kabupaten Sampang sebanyak 108.647 RTS, selanjutnya Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS. Terakhir yang paling sedikit ialah Kabupaten Bangkalan sebanyak 85.068 RTS. Adapun jumlah pagu bantuan raskin se-Madura sebanyak 5.947.350 kilogram dengan ketentuan sebanyak 15 kilogram untuk masing-masing RTS penerima bantuan. Untuk Kabupaten Sumenep pagu raskin yang harus didistribusikan kepada warga penerima bantuan setiap bulannya sebanyak 1.745.670 kilogram, Sampang 1.629.705 kilogram, Pamekasan 1.295.955 kilogram dan Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.276.020 kilogram dengan harga tebus raskin Rp1.600 per kilogram. "Kalau tahun 2015, kami belum menerima data. Tapi kemungkinan sama, dan meskipun berkurang kemungkinan hanya sedikit," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014