Sampang (Antara Jatim) - Polres Sampang, Jawa Timur, Selasa, melakukan tes urine pada semua anggotanya, guna memastikan bahwa semua petugas keamanan di institusi itu bebas dari narkoba.
Menurut Kasat Narkoba Polres Sampang AKP Syaiful Anam, tes urine kepada semua anggota polisi itu dimaksudkan untuk memastikan ada tidaknya anggota yang mengkonsumsi narkoba.
"Ini sebagai langkah awal untuk melakukan pemberantasan narkoba di wilayah Kabupaten Sampang ini," kata Syaiful Anam.
Untuk memberantas peredaran narkoba, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah di internal petugas.
Menurut Syaiful, tidak mungkin peredaran narkoba di Kabupaten sampang bisa diberantas apabila masih ada oknum anggota polisi yang justru menjadi pengguna narkoba.
"Jadi di internal polisi kita bersihkan dulu, setelah diketahui pasti bahwa tida ada satupun anggota yang terlibat kasus narkoba, baru kita bisa melakukan pemberantasan peredaran narkoba di masyarakat," tuturnya.
Tes urine yang digelar di ruang Propam Polres Sampang ini merupakan kegiatan dadakan dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada anggota.
"Kalau jauh hari sebelumnya diberitahu, maka oknum yang mengkonsumsi narkoba kan bisa siap-siap. Nah, sekarang ini tidak, jadi dadakan," terang Saiful.
Tes urine yang dilakukan Polres Sampang ini juga terdorong atas kasus adanya oknum TNI yang tertangkap tangan petugas dalam sebuah operasi beberapa bulan lalu.
Kala itu, oknum anggota TNI berpangkat serma dan bertugas di Koramil Omben bersama temannya bernisial SI ditangkap polisi di sebuah hotel kamar 22 di Sampang, saat sedang asyik sedang berpesta narkoba jenis sabu-sabu.
Kasat Narkoba berpandangan, jika ada oknum TNI yang terjerat kasus narkoba, bisa saja ada oknum polisi yang juga terlibat. Oleh karenanya, sebagai upaya antisipasi, pihaknya perlu melakukan tes urine kepada semua anggota Polres Sampang.
Berdasarkan data mapolres, di Sampang peredaran narkoba banyak di wilayah utara, karena daerah itu kurang pengawasan petugas. Disamping itu, banyak warga utara yang bekerja di Malaysia, sedangkan peredaran narkoba di Indonesia selama ini banyak yang dipasok dari Malaysia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014