Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan panen tembakau, baik jenis virginia voor oogst (VO) maupun Jawa dengan luas 6.039 hektare di daerahnya sudah mencapai 70 persen, pekan ini. "Tanaman tembakau yang tertanam Mei-Juni sudah panen petikan ketiga dan keempat, tetapi tanaman tembakau yang tertanam Juli, baru panen petikan kesatu dan kedua," kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan di Bojonegoro, Kamis. Ia menyebutkan dari tanaman tembakau seluas 6.039 hektare, yang merupakan tanaman tembakau Virginia VO seluas 4.863,5 hektare, dengan rincian tanaman Mei-Juni seluas 2.114 hektare dan Juli 2.749,5 hektare. Sementara itu, lanjutnya, areal tanaman tembakau Jawa tertanam seluas 2.076,2 hektare, dengan rincian tanaman Mei-Juni 1,486,7 hektare dan Juli 589,5 hektare. "Kami tidak merekomendasikan penanaman tembakau Juli, dengan pertimbangan kalau panen bisa terganggu hujan, sehingga bisa menurunkan kualitas," jelasnya. Sesuai hasil pantauan Kepala Dishutbun Ardiyono Purwanto,dengan jajarannya, katanya, panen tanaman tembakau Virginia VO dan Jawa, berlangsung secara merata, di antaranya, di sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru, Baureno dan Kapas. Bahkan, katanya, di sejumlah kecamatan itu, sudah ada sejumlah pabrikan mulai melakukan pembelian tembakau rajangan dan krosok, sejak sepekan lalu. "Pabrikan yang sudah melakukan pembelian tembakau, salah satunya dari PT Djarum Kudus, selain pengusaha tembakau lainnya," jelasnya. Dari data yang diperoleh, katanya, harga tembakau Virginia VO rajangan di gudang pembelian di Kecamatan Kepohbaru, Baureno dan Kapas, berkisar Rp17.000-Rp19.000/kilogram dan harga tembakau Virginia VO krosok mencapai Rp22.000/kilogram.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014