Jember (Antara Jatim) - Sebagian warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang biasanya menggunakan elpiji berukuran 12 kilogram kini beralih menggunakan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram pascakenaikan harga elpiji nonsubsidi tersebut.
"Saya terpaksa menjual tabung elpiji 12 kilogram kepada salah satu agen dan beralih menggunakan elpiji 3 kilogram untuk menghemat pengeluaran rumah tangga," kata salah seorang karyawati swasta di Jember, Yeni Wulandari, Selasa.
Menurut dia, kenaikan harga elpiji yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.500 per kilogram atau berkisar Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per tabung ke tangan konsumen cukup memberatkan bagi masyarakat karena beberapa pekan lalu pemerintah sudah menaikkan harga tarif dasar listrik.
"Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan belum adanya kenaikan gaji di perusahaan membuat saya harus berpikir untuk selalu hemat dalam pengeluaran, sehingga salah satunya menggunakan elpiji yang disubsidi pemerintah," ucap ibu tiga anak tersebut.
Hal senada juga disampaikan ibu rumah tangga lainnya di Jember, Irawati yang mengaku sudah beberapa hari tidak menggunakan elpiji 12 kilogram untuk kebutuhan sehari-hari dan beralih menggunakan elpiji ukuran 3 kilogram.
"Saya biarkan tabung elpiji 12 kilogram kosong dan saya membeli tabung elpiji 3 kilogram lebih dari dua tabung karena untuk jaga-jaga kalau sulit mendapatkan tabung elpiji bersubsidi akibat banyaknya warga yang beralih gunakan elpiji 3 kilogram," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014