Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 70 pelajar SLTA di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang dipersiapkan sebagai pengibar bendera merah putih di HUT ke-69 Kemerdekaan RI di daerah setempat, pada 17 Agustus, akan mulai menjalani karantina, 12 Agustus. Pelatih Paskibraka Bojonegoro Pembantu Letnan Satu TNI Nuri, Rabu, mengatakan, karantina yang dilakukan kepada pelajar yang masuk dalam pengibar bendara merah putih tersebut, agar mereka bisa lebih fokus dalam melaksanakan pengibaran bendara. "Saat ini mereka masih harus menjalani praktik mengibarkan bendera beberapa kali, sebelum mulai masuk karantina," kata anggota Kodim 0813 itu. Lebih lanjut ia menjelaskan proses rekrutmen paskibraka diikuti 200 pelajar SMA dan SMK, baik negeri dan swasta di daerahnya, sejak Mei lalu. Pelaksanaan tes, katanya, meliputi tinggi badan minimal wanita 165 centimeter dan laki-laki 170 centimeter, selain itu peserta juga harus menjalani tes kesehatan jasmani, psikotes, sampai tes tulis. "Semua lembaga SMA dan SMK baik negeri maupun swasta kami minta mengirimkan calonnya untuk mengikuti tes, sebagai usaha pemerataan," jelas dia. Mengenai jumlah 70 pelajar yang lolos tes itu, lanjutnya, menyesuaikan dengan jumlah pengibar bendera, di antaranya, pembawa dan pengibar bendera, juga barisan lainnya. "Pelajar yang lolos tes wajib mengikuti 40 kali pertemuan untuk mendapatkan materi gerakan dasar baris berbaris juga pelajaran wawasan kebangsaan," kata Nuri, yang dalam melaksanakan tes dan latihan dibantu dua pelatih dari kepolisian resor (polres) setempat. Ia juga menyebutkan para pelajar yang lolos tes tersebut, dua di antaranya, yaitu Dede dari SMAN 2 dan Salsa dari SMAN 1 lolos tes masuk dalam Paskibraka Jawa Timur. "Kami mengirimkan 10 pelajar untuk menjalani tes di Jatim, tetapi yang lolos dua pelajar. Saat ini keduanya sudah masuk karantina di Jatim," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014