Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengumpulkan pemuka agama dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menyikapi 'Islamic State of Iraq and Syria' (ISIS) yang kemungkinan ada di provinsi setempat. Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Selasa, mengatakan, pada pekan ini pihaknya akan mengumpulkan sejumlah tokoh agama dan juga tokoh masyarakat untuk membahas masalah tersebut. "Sejak semalam saya mendapatkan banyak telepon terkait dengan hal ini dan pada pekan ini kami akan mengumpulkan sejumlah pemuka agama untuk menanggapi hal ini," katanya usai melakukan Halalbihalal dengan forum pimpinan daerah di Provinsi Jawa Timur, Selasa. Ia mengemukakan, dengan adanya pertemuan dengan para ulama dan tokoh agama tersebut diharapkan bisa mendapatkan rumusan terkait dengan ISIS di Provinsi Jawa Timur. "Kami mengimbau supaya masyarakat Jatim khususnya mengikuti seruan Menkopolhukam dan Kapolri tentang adanya ajakan ISIS, telah menjadi konsensus konstitusi dan politik yang mengganggu ideologi negara menjadi musuh negara," katanya. Ia mengatakan, jika memang ISIS merupakan salah satu organisasi yang garisnya mengganggu keutuhan NKRI maka patut ditolak. "Sikap saya, Kapolda Dan seluruh jajaran Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Jatim, dan Pangdam sangat tegas, kalau memang ISIS mengancam dan mengganggu Pancasila, UUD 45 dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kami akan menolak," katanya. Pada kegiatan halalbihalal ini dihadiri sejumlah pejabat, seperti Kapolda, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, Konjen negara sahabat, dan sejumlah pejabat lainnya. Ada 24 Bupati dan Walikota yang turut hadir di antaranya Bupati Sampang Fannan Hasib, Bupati Sodoarjo Syaiful illah dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014