Pamekasan (Antara Jatim) - Polres Pamekasan, Jawa Timur, meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menyusul maraknya kasus pencurian hewan dan kendaraan bermotor memasuki awal Ramadhan 1435 Hijriah kali ini kian marak. Kapolres AKBP Nanang Chadarusman memperkirakan, maraknya kasus pencurian itu akan terus meningkat hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri. Hal ini sesuai dengan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya. "Makanya kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan mereka hendaknya melakukan patroli di lingkungannya masing-masing," katanya, Rabu. Polisi, kata dia, sebenarnya telah meningkatkan patroli baik di perkotaan maupun di perdesaan. Akan tetapi, upaya yang dilakukan polisi itu tidak cukup, karena jumlah personel terbatas, sehingga perlu peran aktif masyarakat itu sendiri. "Jika masyarakat kompak, saya kira berbagai upaya tindak pidana kriminal akan bisa dicegah," terang Kapolres. Kasus pencurian hewan di awal Ramadhan di Kabupaten Pamekasan ini terjadi di perbetasan antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sumenep yang selama ini memang sering terjadi, yakni di Dusun Gunung Malang, Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur. Tiga ekor sapi milik warga Dusun Gunung Malang, pada Rabu (2/7) sekitar pukul 02.00 WIB raih dibawa kabur pencuri. Ketiga ekor sapi yang dibawa kabur pencuri masing-masing sapi milik Edi Harsono sebanyak dua ekor dan satu ekor sisanya milik Moh Sali. Sapi milik Edi Harsono ditaksir seharga Rp12 juta, sedangkan milik Moh Sali ditaksir seharga Rp10 juta. Kawanan pencuri diduga masuk ke kandang sapi itu melalui arah belakang dan selanjutnya membawa kabur sapi milik Edi. Kejadian itu justru diketahui saat keluarga Edi hendak makan sahur, sekitar pukul 03.30 WIB, Rabu pagi. Desa Kertagena Laok merupakan satu dari lima desa yang masuk dalam cacatan polisi sebagai desa yang rawan terjadi pencurian hewan ternak. Empat desa lainnya, masing-masing Desa Kertagena Tengah, Kertagena Daja, Sokalelah dan Desa Gagah. Kapolres menjelaskan, pihaknya telah memerintahkan Polsek Kadur agar segera menangkap pelakunya, serta melakukan patroli secara intensif di lima desa yang rawan terjadi pencurian hewan itu. "Kemungkinan pelaku pencurian yang baru saja terjadi di Desa Kertagena Laok itu masih ada hubungan dengan pelaku pencurian yang saat ini tertangkap di Mapolres Pamekasan," terang Nanang Chadarusman. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014