Pamekasan (Antara Jatim) - Polres Pamekasan, Jawa Timur, mengirim pasukan guna mencegah terjadinya bentrok pesilat dalam lomba silat antarperguruan, menyusul terjadinya kericuhan yang diduga disebabkan kelalaian wasit dan dewan juri dalam lomba yang digelar di gedung PKPRI Pamekasan, Kamis malam.
"Ada sebanyak 1 peleton pasukan yang kami kirim ke lokasi kericuhan," kata Kepala Bagian Opersional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Slamet Readi kepada Antara per telepon, Kamis malam.
Ia menjelaskan, pasukan yang dikirim ke lokasi kericuhan pertandingan pencak silat dalam kegiatan pekan olahraga kabupaten (Porkab) yang digelar KONI Pamekasan itu, merupakan gabungan dari berbagai kesatuan.
Slamet Readi menjelaskan, pengiriman pasukan guna mencegah terjadinya bentrok pesilat dari berbagai perguruan yang ikut dalam lomba pencak silat itu dilakukan, karena berdasarkan laporan yang disampaikan panitia, situasi sudah tidak terkendali.
Para pesilat dan suporter meminta agar wasit dan dewan juri lomba cabang olahraga pencak silat itu dipecat, karena dinilai telah melakukan pelanggaran fatal, yakni memaksa melanjutkan pertandingan, semantara salah seorang pesertanya sudah cidera.
Sesampainya di lokasi pertandingan pencak silat, pasukan Polres Pamekasan ini selanjutnya berupaya menenangkan suporter dan pesilat dan mulai emosi.
Selanjutnya atas saran Kabag Ops Polres Pamekasan Slamet Readi, panitia akhirnya menunda pertandingan pencak silat itu dan akan dilanjutkan, Jumat (27/6) pagi dengan jumlah personel polisi yang lebih banyak.
Sebelum pasukan tiba di lokasi pertandingan, situasi di ruang pertandingan pencak silat, yakni di gedung PKPRI di Jalan Kemuning, Pamekasan nyaris rusuh, bahkan beberapa pesilat sulat melempar sejumlah kursi dan berancang-ancang hendak mengeroyok wasit pertandingan.
"Kami juga akan mengevaluasi kepemimpinan wasit pertandingan, terkait kejadian yang menyebabkan kericuhan dan pemicunya diduga karena kebijakan wasit itu" kata Humas KONI Pamekasan Achmad Fawaid menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014