Sumenep (Antara Jatim) - Pengasuh Ponpes Al-Kautsar di Desa Juruan Laok, Kabupaten Sumenep, Selasa, membakar tabloid "Obor Rakyat" sebagai simbol untuk meniadakan kampanye hitam dan negatif pada Pemilu Presiden 2014. "Tolong, jangan ada kampanye hitam dan negatif untuk mencari dukungan rakyat pada Pilpres 2014. Berkampanyelah yang baik," kata pengasuh Ponpes Al-Kautsar, K Niyali Wijaya di Sumenep, Jawa Timur. Ia menjelaskan, pihaknya menerima kiriman tabloid yang isinya menjelek-jelekkan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden pada Pilpres 2014 itu sebanyak empat kali sejak akhir Mei 2014. "Tabbloid tersebut dikirim melalui pos. Namun, tidak ada identitas maupun alamat pengirim. Ini yang membuat kami aneh. Sementara untuk tujuannya sangat jelas, yakni Ponpes Al-Kautsar di Juruan Laok, Kecamatan Batu Putih," ujarnya. Semua berita dalam tabloid tersebut, kata dia, membuat dirinya prihatin sekaligus marah, karena hanya menjelek-jelekkan salah satu pasangan calon yang akan maju pada Pilpres 2014. "Ini bukan persoalan dukung-mendukung. Dua pasangan calon yang akan maju pada Pilpres 2014 itu sama-sama warga Indonesia. Sesama warga Indonesia seharusnya saling menghormati. Pada akhirnya nanti, siapa pun yang terpilih akan menjadi pemimpin Indonesia," ucapnya. Ia juga mengemukakan, beda pilihan dalam setiap hajat demokrasi merupakan sebuah hal yang wajar dan harus dihormati. "Silakan beda pilihan. Namun, jangan sampai merusak kehormatan orang lain dan menimbulkan kebencian sesama warga Indonesia. Kami sengaja membakar tabloid tersebut dengan harapan tak ada lagi kampanye hitam dan negatif kepada kandidat Pilpres 2014," katanya, menambahkan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014