Pamekasan, (Antara Jatim) - Kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, akhir-akhir ini sudah teratasi, kata Ketua Komisi B DPRD setempat, Hosnan Achmadi. "Kami sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang penyangga pupuk di Pamekasan dan ternyata persediaan pupuk sudah ada," katanya di Pamekasan, Rabu. Sebelumnya, kata Hosnan, sejumlah petani di Pamekasan memang mengeluhkan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi jenis ZA dan SP36 karena disejumlah kios dan pengecer pupuk tidak tersedia. Pihak distributor pupuk yang ada di Pamekasan juga mengaku, persediaan tidak ada, sehingga pihak pengecer dan petani merasa khawatir, apalagi kini menjelang musim tanam tembakau. "Sekarang persediaan di semua gudang sudah ada, dan kelangkaan pupuk yang terjadi itu, karena faktor teknis," terang Hosnan. Ia menjelaskan, sebenarnya secara teknis, pupuk tidak mengalami kelangkaan, karena stok pupuk yang disediakan pemerintah untuk masing-masing kabupaten sesuai dengan jumlah kebutuhan yang telah diajukan oleh petani melalaui masing-masing kelompok tani yang ada di Pamekasan. Kalaupun ada kelangkaan, sambung dia, kemungkinan karena kendala teknis, atau pupuk bersubsidi itu memang sengaja diselewengkan oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab. Untuk Kabupaten Pamekasan kuota pupuk yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun 2014 ini sebanyak 34.934 ton. Perincianna, pupuk jenis urea sebanyak 18.649 ton, SP36 sebnayak 6.026 ton, ZA sebanyak 5.514 ton, NPK 3.292 ton, dan pupuk organik 1.453 ton. Kuota pupuk bersubsidi tahun 2014 ini lebih banyak dibandingkan tahun 2013. Sebab saat ini, kuota pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah hanya 34.402 ton. Perinciannya, pupuk urea sebanyak sebanyak 20.579 ton, SP36 sebanyak 3.292 ton, ZA 4.920 ton, NPK 2.499 ton, dan pupuk organik sebanyak 2.733 ton. "Kuota pupuk itu sesuai dengan pengajuan, yakni berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), karena pengajuan kebutuhan pupuk melalui masing-masing kelompok tani yang ada di Pamekasan," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014