Sidoarjo (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur mencatat nilai transaksi Pasar Lelang Agribis ke-115 di Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro Jemundo, Sidoarjo, mencapai Rp12,6 miliar dengan dominasi penjualan disumbang komoditas beras.
"Transaksi penjualan beras IR 64 mencapai volume 700 ton. Dengan harga jual antara Rp7.300-Rp8.000 perkilogram, total penjualan mencapai Rp5,18 miliar atau 40,96 persen dari seluruh transaksi," kata Panitia Lelang Agribis Disperindag Jatim, Hamid Pelo, di Sidoarjo, Selasa.
Posisi kedua, ungkap dia, cokelat/kakao dengan volume 100 ton dan harga jual Rp29.000 perkilogram. Dengan demikian, total transaksi di pasar lelang tersebut mencapai Rp2,9 miliar atau menyumbang 23,90 persen dari seluruh transaksi. Peringkat berikutnya, kentang dengan nilai transaksi mencapai Rp2,4 miliar atau 19,08 persen dari total transaksi.
"Sementara penjualan lada asal Indonesia Timur menempati peringkat keempat dengan volume 20 ton. Di pasar lelang ini dijual seharga Rp90.000 perkilogram sehingga total transaksinya mencapai Rp1,8 miliar," katanya.
Besarnya penjualan beras tersebut dipicu posisi Jatim sebagai salah satu daerah penghasil beras dan sayuran terbesar di Indonesia, seperti kubis, kentang, wortel, cabe dan bawang merah. Hasil pertanian Jatim tidak hanya dikonsumsi masyarakat daerah setempat, tetapi juga untuk mencukupi kebutuhan daerah lain, semisal Jakarta.
"Kegiatan lelang ini merupakan pertemuan antara petani dan produsen dengan pedagang besar dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Ia optimistis lelang agribis mempunyai nilai strategis karena ikut mendukung perdagangan
antarpulau antarprovinsi. Bahkan, ikut berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Jatim. Oleh sebab itu, produk dan komoditas agribis yang dilelang harus mempunyai standar kualitas baik dan bermutu.
"Kalau sudah ada kesepakatan harga harus dijaga betul agar jangan sampai gagal serah," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014