Pamekasan (Antara Jatim) - Bupati Pamekasan, Jawa Timur Achmad Syafii meminta tim penyidik polres membongkar otak pelaku penggelapan bantuan beras bagi warga miskin (raskin) di Desa Bulangan Timur. "Ada aktol intelektual dibalik penggelapan kasus raskin di Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan itu," kata Bupati Achmad Syafii dalam keterangan persnya, Sabtu. Oleh karenanya itu, sambung bupati, pihaknya meminta agar tim penyidik tidak hanya menangkap dua orang, akan tetapi yang tidak kalah pentingnya juga otak dibalik kasus penggelapan bantuan raskin tersebut. Hanya saja, bupati mengaku, belum mengetahui secara pasti siapa menjadi daLang penggelapan bantuan raskin sebanyak 5 ton lebih untuk bantuan Desa Bulangan Timur itu. Yang jelas, upaya kasus penggelapan raskin di Desa Bulangan itu, bukan dari unsur kepada desa, karena kami telah melakukan penyelidikan di internal pemkab. "Saya belum bisa menjelaskan dari unsur mana, apakah Bulog atau orang di luar Bulog. Yang jelas dari informasi yang saya peroleh bahwa penyimpangan raskin itu bukan semata-mata perbuatan dari kedua pelaku yang saat ini ditangkap polisi," terang bupati. Mantan anggota DPR RI ini menyatakan, pihaknya berkepentingan agar Polres Pamekasan mengusut tuntas kasus itu, untuk memberikan efek jera para pihak-pihak yang terlibat dalam kasus penggelapan raskin tersebut. Dan apabila kasus itu tidak tuntas, maka nantinya bisa menghilangkan kepercayaan masyarakat bahwa dalang pelaku penggelapan raskin adalah kepala desa. Kuatnya dugaan bahwa ada pihak lain yang menjadi aktol intelektual dalam kasus penggelapan raskin itu, berdasarkan pesan singkat yang diterima Kepada Desa Bulangan. "SMS-nya menyatakan jangan repot-repot mencari beras, karena uangnya sudah siap diantarkan," tutur bupati. Pesan singkat yang memberitahukan tentang keberadaan raskin yang digelapkan dan hendak dijual itu menurut Bupati Achmad Syafii sebagai salah satu indikasi bahwa upaya penggelapan bantuan raskin itu, memang terencana secara rapi. Padahal, beras bantuan itu bukan milik kades akan tetapi merupakan hak warga miskin. Petugas kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan pada Selasa (11/2) sekitar pukul 16.00 WIB berhasil menggagalkan upaya penggelapan bantuan beras bagi warga miskin (raskin) sebanyak 5 ton lebih yang dilakukan oknum petugas pendistribusian beras itu. Dua orang ditangkap dalam kasus itu. Petugas juga menyita mobil truk bernomor polisi M-9430-C yang dikemudikan oleh warga bernama Suhartono mengangkut beras yang hendak digelapkan itu. Dari dua orang yang ditangkap itu, satu di antaranya merupakan petugas satker Bulog Pamekasan bernama Musa warga asal Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, sedang seorang lagi merupakan pegiat LSM Badan Intelijen Antikorupsi bernama Khairul Kalam, warga asal Desa Lebek, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014