Malang (Antara Jatim) - Panitia Pengawas Pemilu Kota Malang, Jawa Timur, mengerahkan pelajar SMA/SMK di daerah itu untuk mengawasi proses pelaksanaan pemilu legislatif yang digelar 9 April 2014. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Malang Ashari Husein, Sabtu, mengatakan selain pelajar SMA/SMK, Panwaslu juga menggandeng mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di daerah itu. "Dengan melibatkan para pelajar dan mahasiswa sebagai relawan dalam mengawasi pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat dan nantinya pengawasan juga benar-benar ketat," ujarnya. Menurut dia, tahapan rekrutmen para relawan pengawasan pileg tersebut sudah dilakukan. Panwaslu sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada lembaga pendidikan SMA maupun SMK dan perguruan tinggi negeri serta swasta agar berpartisipasi dan menjadi bagian dari relawan. Menyinggung batas waktu pendaftaran para relawan tersebut, Ashari mengatakan tidak ada batas waktunya, yang terpenting sebelum hari H pencoblosan 9 April. Bahkan, kesempatan menjadi relawan pengawas pileg tersebut juga terbuka bagi masyarakat umum. Sebelum membuka kesempatan bagi pelajar dan mahasiswa, Panwaslu Kota Malang juga menggandeng kalangan agamawan, organisasi keagamaan serta organisasi kemasyarakatan. "Kami juga masih membuka kesempatan pada seluruh lapisan masyarakat untuk bermitra dengan kami sebagai pengawas pileg, sebab peran masyarakat sangat penting selama proses pelaksanaan pileg tersebut," ujarnya. Sementara Panwaslu Kota Batu juga tak henti-hentinya melakukan penertiban terhadap alat peraga kampanye para calon legislatif (caleg) yang melakukan pelanggaran. Pelanggaran terbanyak yang ditemui Panwaslu adalah memasang gambar dengan cara dipaku di pohon-pohon. Ketua Panwaslu Kota Batu Abdul Rochim mengaku sejak awal 2014, para caleg dari 12 partai politik (parpol) mulai berebut simpati dari masyarakat dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mesang gambar di pohon-pohon. "Selain kawasan steril dari alat peraga kampanye, seperti di Alun-alun, kami juga mengawasi alat peraga yang dipasang di pohon dengan cara dipaku. Setiap ada temuan pelanggaran, kami langsung mencatat dan kami rekomendasikan kepada Satpol PP agar segera ditertibkan," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014