Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta para pengusaha setempat untuk mempersiapkan diri menyongsong pasar bebas ASEAN atau "ASEAN Economic Community" dan "ASEAN Free Trade Area" yang akan diberlakukan mulai tahun 2015.
"Saya tidak ingin bapak ibu pengusaha kalah. Saya ingin memastikan bahwa usaha bapak dan ibu sekalian dalam kondisi aman pada 2015," ujar Tri Rismaharini, ketika bertemu dengan para pengusaha di kediaman wali kota Surabaya, Jumat sore.
Pihaknya berharap dunia usaha yang selama ini sudah tumbuh dan berkembang di Kota Surabaya akan tetap aman ketika era "ASEAN Economic Community" (AEC) dan "ASEAN Free Trade Area" (AFTA) 2015.
Rismaharini mengatakan bahwa tantangan pada 2015 tidak akan mudah bagi pelaku usaha di Kota Pahlawan itu, mengingat investor dari negara-negara ASEAN akan leluasa masuk ke Surabaya.
Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sudah membangun sarana dan prasarana sebagai penunjang menghadapi tantangan AEC dan AFTA 2015.
Salah satu infrastruktur yang paling banyak dibangun adalah jalan-jalan baru, di antaranya "Middle East Ring Road" (MERR) atau Jalan Lingkar Luar Timur juga Jalan Lingkar Barat.
Selain itu, lanjut dia, pemkot setempat juga menyiapkan proyek angkutan massal cepat (AMC) dan juga membuat Rumah Bahasa di Balai Budaya sebagai tempat bagi warga Surabaya bisa belajar banyak hal, mulai komunikasi, pemasaran produk via online hingga berinvestasi ke luar negeri.
"Jadi rugi kalau bapak ibu kalah, karena Pemkot sudah buat jalan-jalan baru. Tujuannya agar transportasi lancar, sehingga dunia usaha lancar. Kalau jalan-jalan macet, dunia usaha juga seret. Kami juga bantu melalui rumah bahasa," ujarnya lagi.
Dia juga mengimbau agar para pelaku usaha memastikan telah mengurus hak paten dan merek produk mereka.
Ia menegaskan, penting memastikan hal tersebut, kalau pun belum ada, pelaku usaha diminta untuk bisa memperoleh hak paten pada tahun ini.
"Saya akan bantu urus administrasinya. Sekali lagi, tolong dicek merek-mereknya. Kalau belum ada saya harap bisa disegerakan, karena kalau belum ada hak paten nanti bisa diambil orang. Saya ingatkan karena itu bahaya," katanya pula.
Tri Rismaharini juga menegaskan perihal sistem perizinan di Surabaya yang sudah dibuat secara online, bahkan untuk pengurusan surat izin usaha perdagangan (SIUP) digratiskan.
Hadir dalam pertemuan ini Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur Alim Markus dan para pengusaha setempat lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014