Gresik (Antara Jatim) - Bupati Gresik, Jatim, Sambari Halim Radianto mengatakan, sedikitnya 15 persen investasi yang ada di Provinsi Jatim masuk ke wilayahnya. "Saat ini masih ada enam ratus lebih surat izin investasi yang belum saya beri tandatangan, dan total investasi yang masuk sejak September 2010 mencapai 2.417 izin investasi," kata Sambari saat membuka sosialisasi "Kebijakan Penanaman Modal" di Gresik, Kamis. Dikatakannya, total pembukuan investasi di Gresik telah mencapai Rp14 triliun lebih, dan jumlah itu hampir 15 persen dari total investasi yang masuk ke Jatim yang mencapai Rp105 triliun. Sementara itu, proyek yang sedang dikerjakan dan mendorong masuknya investasi di antaranya pembangunan jalan kabupaten, mulai dari perbatasan Gresik-Lamongan sebelah utara hingga perbatasan Gresik bagian selatan. "Dalam pembangunan jalan itu, semua jalan yang ada di Gresik akan beraspal halus dan lebar minimal 7 meter," tuturnya Selain itu, sejumlah proyek besar juga sedang dibangun seperti pembangunan Bendung Gerak Sembayat (BGS) yang pada tahun 2015 sudah bisa dimanfaatkan untuk membendung air Bengawan Solo dengan kapasitas 7.000 m3. "Kami bekerja sama dengan pihak asing untuk memanfaatkan air bendungan ini, dan produksinya nanti mencapai 2.000 liter/detik," ujarnya. Sambari menyebutkan, tidak hanya investasi dalam negeri yang kini mulai masuk, beberapa perusahaan asing juga banyak yang masuk, dan total ada 19 perusahaan dari Jerman yang mulai menjadi kerja sama. Sambari optimistis jumlah itu akan lebih besar lagi masuk ke Gresik, sebab kini sedang membangun pelabuhan international yang ada di Kecamatan Manyar. Oleh karena itu, Sambari meminta setiap instansi di Pemkab Gresik untuk mempermudah mengeluarkan berbagai perizinan, sehingga akan menambah pemasukan daerah.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014