Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan mengundang Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono untuk membahas maraknya kasus minuman keras jenis "cukrik" hingga mengakibatkan belasan orang tewas di sejumlah daerah. "Saya akan bertemu Kapolda dan mematangkan sikap serta membahas apa yang harus dilakukan dan ditegakkan," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis. Secara prinsip, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengaku sudah membicarakannya dengan Kapolda Jatim sekaligus meminta bantuan kepada aparat untuk mencegah peredaran minuman keras yang beredar sembarangan. Pihaknya juga mengaku prihatin dengan timbulnya belasan korban tewas akibat menenggak minuman keras itu. Dalam kasus ini pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk membantu mencegah dan tidak membiarkan adanya peredaran minuman keras. "Sudah terlalu banyak korban yang muncul akibat minuman keras oplosan ini. Kalau aparat saja yang bekerja tidak bisa karena harus dibantu masyarakat," kata mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim tersebut. Selain itu, kata dia, meminum minum-minuman keras ini merupakan budaya sebagian masyarakat yang sulit dihilangkan. Karena itulah pihaknya berharap agar semuanya meninggalkan budaya tersebut dan mencegah peredarannya. Di samping itu, Pakde Karwo juga berharap kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk aktif dan tidak berhenti melakukan razia minuman keras demi tegaknya Peraturan Daerah. Menurut dia, penegakan peraturan perundangan harus lebih ditingkatkan. Menanggapi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) DPRD Jatinm yang membahas tentang pengendalian minuman beralkohol, Pakde Karwo mengapresiasinya. Karena hingga saat ini masih berupa rancangan maka pihaknya tidak akan berhenti mengajak pihak berwenang untuk selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Di lain pihak, Dinas Kesehatan Jawa Timur telah menginstruksikan Dinas Kesehatan kabupaten/kota di provinsi ini untuk menggelar operasi minuman keras jenis cukrik menyusul semakin banyaknya korban yang tewas akibat minuman itu. Di sejumlah daerah, belasan korban tewas akibat minuman keras jenis cukrik. Akhir tahun lalu terjadi di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya. Memasuki awal bulan tahun ini, kasus serupa terjadi di Mojokerto dan kembali di Surabaya. Terbaru, 17 korban tewas di di Mojokerto. Kemudian pada Rabu (8/1), tiga korban tewas asal Menanggal Surabaya menjadi korban. Tidak itu saja, tiga warga lainnya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena kondisinya kritis. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014