Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 114 orang mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional Malang, Jawa Timur, peserta Kemah Bakti Desa di kawasan Pantai Goa China Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, dimintai keterangan oleh Polres Malang. Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adi Deriyan Jayamarta, Senin, mengatakan untuk mengungkap tewasnya mahasiswa baru (maba) asal Mataram, Fikri Dolasmantya Surya (20), pihak kepolisian memerlukan banyak keterangan dari saksi. "Saksi-saksi yang kami mintai keterangan ini adalah mereka yang ikut dalam Kemah Bakti Desa (KBD) di Pantai Goa China Kabupaten Malang sebagai bagian dari kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) yang menewaskan Fikri pada pertengahan Oktober lalu," ujarnya. Untuk memintai keterangan dari 114 orang mahasiswa tersebut, Kapolres mengatakan pihaknya menerjunkan sedikitnya 30 orang penyidik. Sebelumnya pihak kepolisian memintai keterangan terkait kronologis tewasnya Fikri pada saat mengikuti Ospek dari panitia dan sekarang kepolisian ingin mengetahui kronologisnya dari versi peserta KBD. Pemeriksaan terhadap ratusan mahasiswa tersebut dilakukan secara bergantian di kampus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Hanya saja, proses pemeriksaan itu dilakukan secara tertutup. "Mereka kita tanyai secara bergantian di dalam kelas. Setelah meminta keterangan dari peserta, kemungkinan besok (Selasa, 17/12), kami akan kembali meminta keterangan dari sejumlah panitia," ujarnya. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Malang AJun Komisaris Polisi (AKP) M Aldy Sulaeman mengatakan Polres setempat hari ini (Senin, 16/12) telah memberangkatkan dua orang personel anggotanya ke rumah korban Fikri Dolasmantya Surya (20) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Dua orang perso nel kami sudah kami berangkatkan ke rumah almarhum Fikri di Mataram," katanya, menegaskan. Menyinggung kemungkinan dibongkarnya makam Fikri Aldy mengaku pihaknya masih harus menemui keluarga korban terlebih dahulu untuk meminta izin. Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru jurusan planologi ITN Malang meninggal ketika mengikuti kegiatan Ospek di Pantai Goa China Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada pertengahan Oktober lalu. Pada saat kejadian dan korban sudah di bawa ke RSSA untuk dilakukan otopsi, keluarga korban menolak. Namun, setelah foto-foto kekerasan dalam pelaksanaan Ospek tersebut diunggah ke media sosial, kasus kematian Fikri akhirnya dibuka kembali. Bahkan, ratusan mahasiswa asal Mataram yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang juga telah berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban pihak kampus. Atas kejadian tersebut, Ketua Jurusan Planologi dan sekretaris jurusan akhirnya diberhentikan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013