Pamekasan (Antara Jatim) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, Jawa Timur, meminta pemerintah mempertimbangkan kembali hubungan Indonesia dengan Australia, menyusul adanya kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia. "Kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia kepada Indonesia sama dengan menginjak-injak harkat dan martabat bangsa ini," kata Ketua Umum HMI Pamekasan Moh Manshur di Pamekasan, Selasa. Oleh karena itu, kata Manshur, pemerintah Indonesia harus bertindak tegas menyikapi persoalan tersebut. Sebab jika kasus itu dibiarkan begitu saja, maka sebenarnya sama dengan memposisikan Indonesia sebagai bangsa yang tidak berdaya menghadapi berbagai bentuk serangan negara lain. Kedaulatan Indonesia sebagai negara bangsa harus dijunjung tinggi. Sikap mengalah dengan membiarkan berbagai bentuk tindakan yang bisa merongrong kedaulatan, menurut HMI, bukan sikap yang perlu dipertahankan. "Oleh karenanya, HMI meminta agar pemerintah Indonesia mengambil sikap politik yang tegas, meninjau kembali hubungan Indonesia dengan Australia," kata Moh Manshur. Menurut HMI, ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia dalam menyikapi persoalan kasus penyadapan tersebut, antara lain memutus hubungan diplomatik dengan Australia. "Tentunya semua jenis kebijakan itu memerlukan kajian yang matang, baik dampak negatif dan positifnya terhadap Indonesia," kata Manshur. Sebagai negara yang memiliki hubungan baik dengan Indonesia, seharusnya Australia menghargai kedaulatan masing-masing negara, bukan mencari kelemahan dengan cara melakukan penyadapan. "Ini kan ibarat menggunting dalam lipatan dan menjegal kawan seiring," kata Moh Manshur. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013