Oleh D.Dj. Kliwantoro Semarang (Antara) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menegaskan bahwa TKI bernama Zulianah yang berkerja di Taipei sudah berkumpul bersama keluarganya di Surabaya sejak 5 November lalu. Jumhur mengemukakan hal itu melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Senin, terkait dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taipei yang disebarkan via media sosial, Facebook, yang seolah belum mendapat penanganan. "Saya dapat laporan dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei atau Perwakilan Pemerintah RI di Taiwan bahwa pada tanggal 24 Oktober 2013, TKI status kaburan atas nama Zulianah, nomor paspor AN 930520 telah dijemput di rumah warga negara Taiwan," katanya. Jumhur lantas menceritakan bahwa awalnya, berdasarkan informasi dari organisasi Buruh Migran Indonesia (BMI) Taiwan, TKI tersebut hendak kembali ke Indonesia. Namun, tidak diizinkan oleh pihak perusahaan penerbangan (airline) karena sakit. "Setelah kami jemput, TKI tersebut kami bawa ke National Defence Medical Center, Neihu, Taiwan," katanya lagi. Hasil diagnosis dokter bahwa TKI mengalami stroke sebelah kanan tubuh dan adanya pembengkakan pada kaki sebelah kiri. Pada tanggal 31 Oktober 2013, lanjut dia, pihak dokter menginformasikan bahwa TKI telah membaik dan sudah dapat melakukan perjalanan udara ke Indonesia. "Pada tanggal 2 November 2013, kami mengeluarkan TKI dari RS dan kami inapkan di shelter KDEI Taoyuan atau shelter Perwakilan Pemerintah RI," katanya. Setelah itu, kata Jumhur, pada tanggal 5 November, pihaknya memulangkan TKI tersebut ke Surabaya, dan diserahkan kepada pihak suami yang bernama Suyono. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013