Sumenep (Antara Jatim) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0827 Sumenep, Jawa Timur, terus bersinergi dengan kepolisian maupun para pihak yang tergabung dalam forum komunitas intelijen daerah guna mendeteksi dan mengantisipasi ancaman terorisme. Komandan Kodim 0827 Sumenep Letkol Inf Totok Sulistyo, Kamis, menjelaskan, terorisme termasuk kejahatan luar biasa yang harus dicegah dan diperangi secara bersama oleh setiap elemen bangsa. "Namun, untuk proses dan tindakan hukum kasus terorisme tetap di tangan polisi. Secara internal, kami selalu bersinergi dengan kepolisian dengan cara memberikan informasi tentang adanya orang maupun aktivitas yang mencurigakan dalam rangka pencegahan terorisme," ujarnya di Sumenep. Selain itu, kata dia, pihaknya melalui forum komunitas intelijen daerah (kominda) secara rutin bertukar informasi dengan para pihak terkait, yakni polisi dan pemerintah daerah, dalam rangka deteksi dini ancaman terorisme. "Setiap daerah itu berpotensi menjadi jalur persinggahan para pelaku terorisme. Apalagi, di Sumenep memang pernah ada warganya yang berurusan hukum gara-gara kasus terorisme beberapa tahun lalu. Segala kemungkinan bisa terjadi dan setiap warga harus waspada," ucapnya. Ia mengatakan, secara internal, pihaknya memiliki personel intelijen dan bintara pembina desa (babinsa) di masing-masing komando rayon militer (koramil) guna memonitor aktivitas warga di wilayah tugasnya. "Kalau ada warga maupun aktivitas mencurigakan di desa, babinsa harus memberikan laporan kepada kami dan selanjutnya informasi itu diteruskan kepada polisi. Saat ini, kami memang minta babinsa lebih meningkatkan kewaspadaannya," paparnya.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013